
TEKNOLOGI memiliki beragam platform yang kini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin asal kita mau bergerak. Internet dan media sosial memiliki potensi untuk menghubungkan banyak orang dengan mudahnya.
Pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar masyarakat untuk cepat beradaptasi dengan digitalisasi, termasuk dunia usaha. Pebisnis, mulai dari UMKM hingga brand ternama, kini memiliki website dan tergabung di marketplace, sebagai bagian dari upaya bertahan di tengah pandemi.
Bagi UMKM, digitalisasi bukan saja membantu mereka bertahan. Lebih dari itu, dunia digital membuka peluang untuk mengembangkan bisnis dengan memperluas pasar dan target market. Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh UMKM di daerah.
Jupri, M.Pd, Dosen Magister Prog. Studi Pendidikan Bahasa Inggris Undikma Mataram, mengatakan dampak perubahan ini teknologi dari analog ke digital membawa penggunanya kepada kebutuhan e-marketing.
“Untuk UMKM e-marketing amat membantu apalagi saat ini tengah pandemic,” ujar Jupri saat berbicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Tengah pada Selasa 29 Juni 2021.
Keuntungan e-marketing khususnya untuk pelaku UMKM adalah lebih hemat karena menggunakan media elektronik, selain itu respon lebih cepat bagi end user dan marketer. Ditambah lagi penggunaan bisa portable dan dilakukan bisa dimana saja serta personalisasi barang lebih mudah.
Ia juga mengatakan di masa saat ini lebih relevan lagi bagaimana dunia digital bisa mendukung produk UMKM. “Bandingkan saja biaya dan waktu yang kita butuhkan untuk membuat took offline atau online. Membuat toko online hanya butuh 15 menitt. Mendaftar 5 menit, membuat took 5 menit dan mengunggah produk juga 5 menit,” bebernya.
Kendati begitu untuk saat ini di beberapa daerah juga masih ada kendalanya soal bisnis lewat media digital ini. Termasuk kita menjadi ketergantungan pada teknologi, isu keamanan dan biaya pemeliharaan karena teknologi terus berkembang.
Selain itu akses teknologi internet yang belum merata ke seluruh wilayah Indonesia juga menjadi kendala. “Selain itu di dunia digital wajar adanya transparansi harga bagi pembeli sehingga akan memungkinkan meningkatnya kompetisi harga secara global.”
Ia juga mengungkapan saat ini sudah banyak pemuda di Lombok Tengah yang mulai mandiri dan memasarkan produknya lewat media digital. Bahkan ada yang membuat satu produk dengan memasarkan di 3 platform.
KPU Buleleng Gelar Rapat Sosialisasi Persiapan Pendaftaran Bacalon Bupati dan Wakil Bupati
Be the first to comment