
SEMAKIN sadarnya kita terhadap pentingnya internet akan meningkatkan penggunanya. Masyarakat pun perlahan mulai meningkatkan skill dan melihat peluang pada dunia digital ini salag satunya dengan membuka atau mengalihkan usahanya menjadi online.
“Hal semacam ini baru akan terjadi 1-2 tahun mendatang, tetapi karena kecepatan internet dan efisiensinya maka membuat percepatan ini terjadi. Jadi, perkembangan model bisnisnya ikut berubah dan banyak menggunakan keahlian digital,”ujar Fendi, Founder Superstar Community Indonesia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/10/2021).
Ia menuturkan di era ini manfaat yang bisa kita rasakan apabila menguasai keahlian digital yaitu menghemat waktu, menghemat biaya, hingga memperluas jaringan. Penguasaan keahlian digital tanpa disadari merupakan sesuatu yang ramah lingkungan karena tidak banyak memanfaatkan kertas, tetapi memanfaatkan gadget dan internet. Selain itu, keahlian digital dapat memperkaya keterampilan. Keahlian ini terbagi atas hard skill dan soft skiil.
Fendi memaparkan, digital hard skill yang perlu dimiiliki seseorang, antara lain:
- Automatisasi
Keahlian ini memudahkan pekerjaan dengan automatsasi sistem digital. Automatisasi dapat membuat penggunaan waktu kita lebih efisien. Misalnya, menggunakan aplikasi tasker untuk mengrim email secara otomatis.
- Artificial Intellegent (AI)
Jenis keahlian ini juga bisa menghemat waktu kita seperti halnya automatisasi. Fendi mengatakan bahwa AI ini sangat membantu kita dalam pekerjaan di masa mendatang. Contoh aplikasinya ialah AI Cut, yang bisa memotong gambar dan objek lebih praktis dan cepat dibandingkan software seperti Photoshop, dll. Text to speech Mengubah tulisan menjadi audio. Dalam artian tulisan yang telah kita buat bisa dibacakan AI dan suaranya pun bisa dipilih apakah laki-laki atau perempuan.
Simak Yuk Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill di Era Digital
- Informasi Manajemen
Dengan keahlian mengelola informasi kita bisa menghindari informasi berlebihan di masa sekarang. Keahlian ini pun bisa menyaring informasi yang ada. Kategori informasi disaring berdasarkan 4 hal. Pertama, informasi negatif yang tidak berguna. Kedua, informasi negatif tetapi berguna, seperti kritik membangun. Ketiga informasi positif dan bermanfaat. Keempat, informasi positif tetapi tidak bermanfaat, seperti gosip atau berita viral.
- Virtual Reality
Keahlian Virtual Reality atau dikenal dengan VR ini dapat membantu dalam pembuatan prototype dalam bidang tertentu, terutama pada bidang pekerja kreatif. Misalnya, membuat prototype terkait konsep sebuah mobil sebelum akhirnya dikembangkan menjadi mobil asli. Fendi mengatakan, Assemblr merupakan aplikasi yang dapat membantu dalam membuat prototype ini.
- Digital Creativity
Digital creativity di era ini sudah menjadi kemampuan dasar. Hampir setiap orang memiliki kemampuan kreativitas digital ini. Misalnya, dalam membuat presentasi atau desain dengan lebih menarik. Aplikasi yang banyak digunakan untuk keahlian ini ialah Canva, karena di dalam aplikasi ini telah terdapat ribuan template. Nantinya, pengguna hanya tinggal mengkreasikannya.
- Complex Problem Solving
Peran keahlian ini adalah untuk menemukan solusi dari masalah-masalah, terutama pada bisnis agar lebih berkembang. Dari masalah tersebut kita bisa belajar untuk brain storming, mapping, hingga menemukan solusi. Ia menuturkan kita bisa memanfaatkan aplikasi Post It! untuk melakukan brain storming dan mapping tersebut.
- Coding dan Critical Thinking
Keahlian ini mengedepankan logika. Menurut Fendi hal ini sangat penting karena dengan berpikiran logis kita jadi mampu untuk mengambil keputusan dengan baik. Untuk belajar coding kita bisa menggunakan aplikasi Programming Hub, keahlian ini sangat dibutuhkan di masa mendatang.
Di samping hard skill, soft skill juga harus dikuasai. Soft skill dapat berupa kerja sama agar bisa mencapat tujuan bersama, pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan kepemimpinan, dan empati dalam bekerja untuk memahami orang lain.
“Kedua skill ini penting banget. Hard skill sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam pekerjaan kita. Soft skill sangat berguna untuk melancarkan aktivitas baik di dunia kerja dan sehari-hari. Dari softskill dan hardskill ini bisa berguna membangun diri ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumba Barat, NTT, Senin (25/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ody Waji (CEO Waji Travest), Yohana Moto Tamo Ina (Guru TIK/Kepala Lab Komputer), dan Adelita (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment