Imbas Perang, 6 Warga Bali Dievakuasi dari iran dan Yaman

Ilustrasi warga Bali harus dievakuasi- IST
Ilustrasi warga Bali harus dievakuasi- IST

DENPASAR, kanalbali.id – Perang antara Iran versus Israel masih membara. Dampaknya pun terasa dimana-mana hingga ada warga Bali yang harus dievakuasi.

Bahkan ada enam warga Bali yang dievakuasi dari Negara Iran dan Yaman. “Sudah dilaporkan ada di Iran ada juga di Yaman. Sedang dievakuasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),” kataa Sekda Bali Dewa Indra saat di Peresmian KEK Sanur dan Bali International Hospital (BIH) pada di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/6).

“Nanti setelah tiba di Jakarta, kami sudah menugaskan Kepala Badan Penghubung Pemprov Bali di Jakarta untuk menerima. Kemudian memfasilitasi kepulangan ke Bali,” kata Dewa Indra,

Sementara, kapan keenam warga itu tiba di Bali, pihaknya juga belum bisa memastikan karena yang mengevakuasi adalah Kemenlu.

“Itu kementerian luar negeri yang mengevakuasi. Kami akan menerima di Jakarta,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengevakuasi 48 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing dari Iran menyusul situasi yang memanas di Timur Tengah.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha memberikan rincian lebih lanjut soal warga Indonesia itu. Total ada 51 WNI yang akan tiba di Indonesia pada hari ini, Rabu (26/6). Sebanyak 48 dari Iran dan 2 dari Tel Aviv dan Yerusalem.

“Pasca ketibaan 11 WNI di Jakarta yang dievakuasi dari Iran pada tgl 24 Juni 2025 kemarin, hari ini (25/6) akan kembali tiba 48 WNI dan 1 WNA evacuees,” kata Judha dalam rilis resmi, Rabu (25/6).

Penerbangan ke Doha Normal

Terkait dengan perang, situasi penerbangan dari Denpasar-Doha telah normal kembali.

Sebelumnya, satu penerbangan internasional rute Denpasar–Doha milik maskapai Qatar Airways terpantau dibatalkan malam ini pada Selasa (24/6).

Penerbangan yang dibatalkan adalah QR963 dengan estimasi penumpang sebanyak 300 orang jadwal keberangkatan pukul 19.20 WITA dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda I Gede Suka Artana, membenarkan adanya pembatalan tersebut.

“Personel Polres Bandara langsung bergerak cepat dengan melakukan pengawasan dan pengamanan di area terminal, serta berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas,” kata Ipda Artana, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/6) malam.

(kanalbali/KAD)

Apa Komentar Anda?