Ombak Tinggi Jadi Penyebab Kecelakaan Fast Boat di Perairan Sanur

Kapal cepat di Sanur yang terkena hantaman ombak tinggi - IST
Kapal cepat di Sanur yang terkena hantaman ombak tinggi - IST

DENPASAR, kanalbali.id –  Hantaman ombak tinggi menjadi penyebab kapal cepat atau fast boat Dolphin Cruise ll yang terbalik di Perairan Sanur, Denpasar, Bali.

Hal itu dijelaskan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Bali, I Nyoman Sidakarya, Selasa (5/8/2025).

Sidikarya menerangkan, saat akan kapal merapat ke dermaga atau Pelabuhan Sanur, terkendala cuaca buruk dan terjadi gelombang tinggi dan terbaliknya kapal di lokasi jalur yang dilaluinya.

“Karena terkendala cuaca, kedua gelombang tinggi, saat akan merapat di Pelabuhan Sanur langsung dihantam gelombang, tingginya 2 (hingga) 4 meter. Itu yang disampaikan oleh ABK (anak buah kapal) yang selamat dan nahkoda,” kata dia, Selasa (5/8) malam.

Ia menerangkan, untuk dua WNA asal Tiongkok yang meninggal dunia bernama Shi Guo Hong (20) dan Hanqing Yu (37), keduanya meninggal di tempat saat dievakuasi oleh warga dan para penumpang yang selamat juga segera dievakuasi ke Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar.

“Itu meninggal di tempat saat proses evakuasi. Semua (korban) di Rumah Sakit Bali Mandara, (ada korban yang) luka-luka lecet. Korban selamat semua ada di rumah sakit,” imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, untuk saat ini Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian kepada satu orang korban bernama Kadek Adi Jaya Dinata (23) yang merupakan ABK kapal yang belum ditemukan.

“Semoga ABK yang dicurigai masih terjebak di kapal itu bisa dievakuasi, petugas dan relawan masih mencoba membalikan kapal,” jelasnya.

Ia menerangkan, untuk kendala pencairan korban adalah saat ini posisi kapal masih terbalik di tepi pantai dan terkendala gelombang.

“Pertama kapal dalam posisi terbalik, kedua proses evakuasi terkendala gelombang. Gelombang sekarang ini kurang lebih 2 hingga 5 meter. Tadi, tim SAR gabungan dan masyarakat masih di lapangan untuk melaksanakan proses membalikan kapal. Proses pencarian masih berlangsung,” ujarnya.

Sementara, Aprianus Hangki selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa mengatakan, bahwa saat kapal Dolphin Cruise ll saat mereka berlayar masih aman.

“Kami juga melihat cuaca saat pelayaran juga masih aman. Masalahnya kapal itu ketika akan memasuki alur pelayaran Sanur, dia dihantam ombak dari belakang yang mungkin lebih tinggi, sehingga kapalnya langsung terbalik,” ujarnya.

Ia menyebutkan, bahwa kapal tersebut terbalik sekitar 100 hingga 150 meter dari Pelabuhan Sanur untuk bersandar.

“Sudah dekat sebenarnya kurang lebih 100-150 meter dari sadar. Namun kondisinya saat dia melewati alur mereka terhantam ombak dan tiba-tiba. Jadi itu mungkin yang tidak diprediksi oleh nakhoda,” jelasnya.

Ia menyatakan, untuk kondisi kapal masih layak dan tidak melebihi kapasitas dan kapal itu terbalik karena fakto cuaca dengan ombak yang tinggi.

“Kondisi perahu layak, dengan ABK mereka sudah mencukupi, cuma ini masalah faktor cuaca yang tiba-tiba. Jadi pada saat pasang mulai tinggi dan ombak juga meninggi. (Kapal) tidak melebihi kapasitas,” ujarnya.

Sementara, untuk saat ini kapal tersebut dalam posisi terbalik dan telah dibawa ke pinggir pantai.

“Kalau kami melihat setelah kejadian kapal itu ada beberapa kapal yang mengantre masuk (ke Pelabuhan Sanur). Mereka masuk dengan aman. Jadi ombaknya itu terjadi dan datang tiba-tiba, sehingga nahkoda tidak aware terhadap kejadian itu. Sehingga ketika nahkoda berupaya mengendalikan kapal, itu tidak bisa terkendali ketika ombak menimpa,” ujarnya.

Sebelumnya, tragedi kapal cepat atau fast boat Dolphin Cruise ll yang terbalik di Perairan Sanur, Denpasar, Bali, menewaskan dua orang dan satu orang masih dalam pencarian.

I Nyoman Sidakarya selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mengatakan, bahwa Person Over Board (POB) fast boat Dolphin Cruise ll, berjumlah 80 orang. Diantaranya, 75 orang penumpang dan 5 Anak Buah Kapal (ABK). Dari 75 orang itu, 73 adalah Warga Negara Asing (WNA) dan 2 orang adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Kemudian, untuk identitas satu korban yang masih dalam pencarian bernama Kadek Adi yang merupakan ABK dan dua korban meninggal dunia adalah laki-laki WNA asal Tiongkok bernama Shi Guo Hong (20) dan Hanqing Yu (37).

“Korban selamat 77 orang, meninggal dunia 2 orang, dan dalam pencarian 1 orang,” kata Sidakarya, Selasa (5/8) malam.

Kapal cepat atau fast boat Dolphin Cruise ll
yang berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar, terbalik dan kandas di alur masuk Pelabuhan Sanur, pada Selasa (5/8).

Menurut informasi yang diterima petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, diperkirakan waktu kejadian kurang lebih pukul 15.00 WITA.

“Info awal kami terima dari Bapak Putu, Pusdalops PB Provinsi Bali, pada pukul 16.25 WITA,” kata I Nyoman Sidakarya selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Selasa (5/8) sore. (kanalbali/KAD)

Apa Komentar Anda?