Cegah Calon Tunggal, PSI Buka Penjaringan Calon Walikota Denpasar

Panitia Konvensi PSI Denpasar

DENPASAR, Kanalbali – DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Denpasar secara mengejutkan membuka penjaringan kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota (Cawali-Cawawali) Denpasar untuk Pilkada 2020 mendatang. Memiliki dua kursi di DPRD, PSI seolah tak gentar untuk ikut bersaing dan membuka koalisi dengan partai lain pada pilkada tahun depan.

“Sesuai arahan dari DPP PSI,setiap daerah yang memiliki anggota dewan dari PSI, harus terlibat aktif dalam Pilkada 2020 mendatang. Dalam hal ini kan di Pilwali Denpasar. Jadi salah satu langkah yang harus kita ambil, adalah membuka penjaringan itu untuk melihat potensi dari tokoh yang mungkin bisa muncul di Denpasar,” Ungkap Gede Eka Wijaya Patriana Ketua DPD PSI Kota Denpasar saat dihubungi, Senin (21/10).

Selain berdasar atas instruksi dari DPP, Eka mengaku kultur dan momentum yang ada di Kota Denpasar sangat cocok dengan garis dan tujuan  PSI.  “Kami sangat yakin, di Denpasar ini banyak sekali tokoh-tokoh yang muda, yang kompeten, yang kreatif yang selama ini mungkin tidak punya kendaraan untuk maju. Kami dari PSI merasa inilah kesempatan untuk memunculkan tokoh tersebut,” ujarnya.

Eka menyampaikan, pendaftaran dibuka mulai, Senin (21/10) sampai 30 Oktober 2019 mendatang. Masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon bisa mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPD PSI Denpasar Jalan Kusuma Bangsa I nomor 11 lantai 2 Denpasar atau dapat melalui website www.psi.id/daftarpilkada2020. Proses konvensi terdiri dari pendaftaran, seleksi administrasi, masukan publik, survei kuantitatif, wawancara oleh panel juri independen.

Sementara saat disinggung mengenai jumlah kursi PSI yang tidak memenuhi syarat untuk mengajukan calon pada Pilwali Denpasar, Eka mengaku tengah menjalin komunikasi dengan partai lain untuk memenuhi syarat tersebut.  “Kami di DPRD kota Denpasar itu satu koalisi dengan Nasdem. Jadi PSI dan Nasdem total ada lima kursi, sementara syarat mengajukan harus punya sembilan kursi. Untuk itu kita terus lakukan komunikasi,” jelasnya.

Partai yang dimaksud menurut Eka yakni partai Golkar. Namun dirinya mengaku, komunikasi yang dijalin dengan partai Golkar masih dalam tahap pembicaraan awal, “Kalau untuk komunikasi sejauh ini yang sudah, yang sudah memulai pembicaraan yakni dengan golkar. Tapi itu hanya pembicaraan awal saja. Kalau ke partai lain masih belum,” jelasnya.

“Dengan situasi di Denpasar yang masih cenderung adem ayem, selama ini kan hanya PDIP yang keliatan calonnya. Sementara partai lain masih malu malu kucing, dan kami tidak mau seperti itu,” imbuhnya.

Seperti diketahui, syarat mengusung calon di Walikota dan Wakil Walikota harus minimal punya sembilan kursi di DPRD Kota. Dari syarat tersebut hanya PDIP yang memenuhi dengan 22 kursinya, bahkan Hanura yang memiliki 2 kursi jadi satu koalisi dengan PDIP. (kanalbali/KR13)

Apa Komentar Anda?