DENPASAR, kanalbali.id – Satu lagi musisi muda lahir di Bali dengan meluncurkan single ‘Tokxic’. Lewat karyanya itu, Dion Devano mengkritisi penggunaan aplikasi Tiktok yang menghiasi jagad media sosial.
Dalam jumpa pers perilisan single Tokxic di Kubukopi, Denpasar, Kamis (29/12) dia awalnya heran dengan penggunaan Tiktok yang kurang pas.
“Saya pernah nonton ada kakek-kakek sama nenek-nenek disuruh live di Tiktok sambil bilang Makasi-makasi ke penonton yang memberikan gift dan mohon maaf kakek ini kondisinya ya tidak sempurnalah atau normal karena memiliki penyakit kronis,” ungkapnya.
BACA JUGA: Band Hardcore dari Denpasar Hadirkan Single ‘Tajam’
Ternyata hal konten itu dimanfaatkan dan oleh sang anak pemilik akun tersebut untuk mendapatkan uang untuk membeli motor, bukanya mengobati orang sakit di Konten itu.
“Pada intinya sih ya hal-hal yang saya kurang setuju dan tidak manusiawilah yang dipertontonkan di-live-nya sehingga membuat saya tergerak untuk membuat single ini,” imbuhnya.
Di tahun 2022, Indonesia sebagai menjadi pangsa TikTok terbesar kedua di dunia dengan angka 92,1 juta pengguna. Barangkali ini merupakan ironi, dimana aplikasi dapat diakses oleh semua kalangan dengan jutaan konten yang tersedia.
“Masalah lain yang timbul adalah maraknya cyber bullying pada anak di bawah umur tentu ini dapat mengganggu kesehatan mental dan psikologis anak,” ungkap Devano.
Stres berlebih, rasa takut yang berlebihan, hingga rasa gelisah yang tak kunjung hilang, seolah menjadi bahaya laten akibat beragamnya konten dalam aplikasi ini.
Dalam penggarapan single ini, Devano melibatkan Oktav Sisilia untuk urusan arasemen musik dan Erick Est sebagai produser video klip. Mereka telah mulai menggarap single ini sejak September lalu.
Dalam peluncuran single Tokxic yang digawangi Estmusix, Jumat, 30 Desember esok, Dion Devano akan ditemani oleh sederet artis lain, yakni Benny Sugiharto, DekWik GOLDVOICE, DJ Anjas, dan beberapa penampil lainnya. (Kanalbali/WIB)
Be the first to comment