BADUNG, kanalbali.id – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyaksikan langsung gladi bersih penampilan Sekaa Gong Wira Agra Kusuma, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal.
Sekaa tersebut akan menjadi Duta Gong Kebyar Dewasa (GKD) Kabupaten Badung pada ajang tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII tahun 2025.
Sesuai dengan kriteria, GKD Duta Badung akan menampilkan 3 buah garapan yakni Tabuh Nem Lelambatan Periring Kreasi, Tari Kreasi Kekebyaran dan Fragmentari.
Ketiga garapan ini terinspirasi dari Sejarah Desa Blahkiuh.
Mulai dari Sejarah Singasari sebagai cikal bakal Desa Blahkiuh, keberadaan Pura Luhur Giri Kusuma dengan berbagai taksunya dengan adanya Pelinggih Ratu Panji dan tradisi di Pura Giri Kusuma, termasuk Tari Kecak Blahkiuh juga menjadi inspirasi para penggarap yang dituangkan dalam sebuah Tabuh Gending.
Usai menyaksikan gladi bersih tersebut, Bupati Adi Arnawa memberikan apresiasi dan merasa bangga melihat penampilan keseluruhan dari GKD Duta Badung.
Para penabuh dan penari yang membawakan garapan tabuh, tari kreasi dan fragmentari sudah tampil luar biasa, begitu energik dengan gerak yang bersemangat. Dirinya juga sangat salut dengan para pembina dan dukungan dari masyarakat Blahkiuh yang mampu menyajikan garapan dengan mengangkat potensi lokal yang ada di Desa Blahkiuh sendiri.
“Sebagai salah satu ajang bergengsi di PKB, kami harapkan para penari dan penabuh dapat meningkatkan kemampuan, motivasi dan kepercayaan diri. Sehingga dapat tampil totalitas dan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Badung,” harapnya.
Sementara itu Bendesa Adat Blahkiuh I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Badung beserta istri serta para undangan lainnya yang sudah bersedia hadir untuk menyaksikan secara langsung gladi bersih.
Hadir pula dalam kesempatan ini Penglingsir Puri Mayun, Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Camat Abiansemal IB. Putu Mas Arimbawa serta unsur Tripika Kecamatan Abiansemal, Ketua Listibiya Badung I Gst Ngr Artawan, Perbekel Desa Blahkiuh IB. Gede Mahatmananda Manuaba, Bendesa Adat Blahkiuh I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja, Bendesa Adat Ayunan I Made Seniartha, Para Pembina Tabuh dan Penari serta tokoh dan masyarakat setempat. ( kanalbali/RLS/RFH )


