
SUASANA peringatan hari ulang tahun INI yang ke-115 dan IPPAT yang 36 tahun khususnya di Bali akan diperingati dan puncaknya akan dilaksanakan nanti pada tanggal 24 September 2023 bertepatan dengan hari agraria nasional.
Apresiasi mesti diberikan kepada para pengampu kebijakkan di INI dan IPPAT karena dua organisasi profesi tersebut tidak dapat dipisahkan seperti dua sisi mata uang. Dua jabatan INI dan IPPAT masih dimungkinkan untuk bisa dirangkap seseorang dalam satu tenpat kedudukan.
Notaris dan PPAT disebut sebagai pejabat umum yang masih dipercaya masyarakat untuk memberikan pelayanan terhadap berbagai betuk perbuatan hukum melalui akta-akta yang dibuat oleh atau dibuat dihadapannya.
Notaris dan PPAT hadir bukan untuk mendahulukan kepentingan dirinya melainkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan prilaku profesional dan prilaku personal yang baik. Diperlukan dua syarat dalam memberikan pelayanan yang baik yaitu komunikasi yang baik dan menulis akta yang baik.
Membangun kehidupan dunia Notaris dan PPAT tidak berbeda dengan membangun kehidupan masyarakat pada umumnya yakni dengan adanya sikap saling percaya antara para anggotanya dalam satu komunitas, perekatnya adalah kepercayaan untuk merasa menjadi satu, bukan diawali dengan membangun berbagai betuk aturan hukum yang canggih sekalipun dan serba digital atau on line.
Piranti hukum hanya instrumen untuk mencapai tujuan bukan tujuan karena aturan hukum yang canggih sengaja diciptakan, bersifat artifisial sementara kepercayaan anggota bersifat alamiah. Kepercayaan dan kecendrungan untuk bekerjasama diantara para anggota Notaris dan PPAT, berprilaku profesional merupakan simbol dari “masyarakat yang sehat”.
Kadar prilaku profesioanal dan personal Notaris dan PPAT dapat diukur dari tingkat kesadaran dan kepatuhannya terhadap peraturan perundang-undangan jabatan dan kode etik.
Perilaku profesional dan personal Notaris dan PPAT sekarang akan berdampak pada generasi Notaris dan PPAT dimasa yang akan datang. Seorang Notaris dan PPAT yang memikirkan generasi yang akan datang akan melakukan tindakan yang taat asas, mereka takut melakukan kesalahan bukan karena takut dihukum melainkan takut tindakannya diikuti oleh generasi penerusnya dimasa yang akan datang.
Notaris dan PPAT “KURA-KURA”
Menjadi Notaris dan PPAT “KURA-KURA tidak dimaksudkan untuk menjadi Notaris PPAT: “PURA-PURA.
Secara simbolik kura-kura adalah hewan yang sering di sebut si lamban dan berumur panjang. Sifat lamban bukan berarti tidak bergerak tetapi dapat diterjemahkan dengan sikap hati-hati, seksama karena Notaris PPAT mesti bekerja dengan penuh kesadaran, artinya kesadaran menjadi penuntun pikirannya dalam membuat akta.
Bagi mereka yang bekerja dengan kesadaran akan focus, pikirannya tidak jauh seperti layaknya kura-kura yang tidak pernah meninggalkan badannya. Kura-kura senantiasa berjalan lurus ke depan dan tidak pernah berjalan mundur.
Dalam dunia Notaris PPAT sangat dituntut untuk menjalani kehidupan yang lurus seperti jalanya kereta api yang tidak pernah keluar dari rel, seperti lukisan dengan bingkainya yang menyatu, layaknya lukisan sebagai produk akta yang dibingkai dengan ketentun hukum yang berlaku.
Terlebih lagi dunia Notaris PPAT rentan dengan masalah hukum dan masalah itu terjadi tidak saat ini melainkan di masa yang akan datang, sikap lurus bisa menjadi langkah yang baik untuk meminimalisasi potensi konflik yang akan terjadi.
Kura-kura termasuk binatang yang memiliki umur yang panjang. Demikian juga akta Notaris dan PPAT umurnya sangat panjang bahkan lebih panjang dari Notaris PPAT yang membuatnya. Kondisi tersebut menjadikan Notaris PPAT dalam menjalankan jabatannya mesti mempertimbangkan resiko dikemudian hari.
Dalam konteks hubungan dengan sesama rekan Notaris PPAT mesti mampu menjalin suatu hubungan baik, bersahabat seperti syair yang tersurat pada Hymne INI bahwa Notais rukun damai bagai keluarga berlandaskan Pancasila.
Notaris PPAT bisa belajar dari siapapun termasuk pesan simbolik dari kura-kura yang lambat, namun, kura-kura adalah guru yang baik, guru yang menghargai setiap waktu yang dia punya dan menghargai kesempatan yang ada sepanjang waktu yang singkat tersebut, yang mereka ketahui hanya berjalan dan saatnya nanti mereka sadar bahwa saya sudah sampai disini. (kanalbali/IST)
Be the first to comment