
BADUNG- Finns dan Atlas Beach Club menjadi sasaran Sidak Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa.
Sidak di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali itu untuk mencegah pelanggaran tata ruang dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
“Saya ingin posisinya, lokasi itu tepatnya di mana dan lingkungannya siapa,” kata Koster, usai mengikuti Rapat Paripurna di Ruang Rapat Wiswa Sabha, Kantor Gubernur, Bali, Senin (11/8).
Ia juga menyebutkan, setelah dilakukan pengecekan pembangunan atau resort tersebut secara hukum layak dan tidak ada pelanggaran.
“Sudah ada timnya. Kemudian juga tata ruangnya oke. Kemudian, detail tata ruangnya Kabupaten Badung juga oke. Dan wilayah itu memang sudah merupakan kawasan pariwisata. Peruntukannya memang peruntukan untuk pariwisata,” ujarnya.
“Tempat itu sendiri sebenarnya dulunya memang sudah merupakan usaha pariwisata. Tapi dipindahtangankan. Kemudian pemiliknya baru akan membuat hotel baru. Jadi yang lama dibongkar, jadi sebenarnya sudah ada,” jelasnya.
Selain itu, di kiri dan kanannya dalam pembangunan hotel itu memang sudah ada beberapa hotel yang berdiri dan juga Atlas Beach Club, Finns Club, dan ada yang lain.
“Jadi semuanya sudah ada, sempadan pantainya juga sudah sesuai. Tidak ada yang dilanggar. Jadi karena itu tinggal menunggu keputusan Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tidak ada (pelanggaran), sejauh ini tidak ada,” ujarnya.
“Saya ingin memastikan tidak ada pelanggaran, sudah itu saja. Jadi terus terang saja, saya tidak perlu orang dibackup si A, si B, si C. Kalau memang sudah sesuai dengan aturannya, tanpa dukungan siapa pun, kita akan lolosin,” lanjutnya.
Gubernur Koster juga menegaskan, bahwa sidak yang dilakukan itu untuk memperketat pelaksanaan aturan tata ruang.
“Saya ingin memperketat pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan tata ruang. (Kalau soal investor dari mana). Saya nggak kenal juga enggak. Saya enggak perlu kenal si A, si B. Saya murni berdasarkan aturan,” ujarnya.
Sementara, Perbekel Tibubeneng I Made Kamajaya mengapresiasi sidak yang dilakukan Gubernur Koster dan Bupati Adi Arnawa. Menurut dia, sidak dilakukan tanpa informasi pemberitahuan sehingga memberikan efek kejut yang luar biasa.
“Dengan adanya turun langsung Pak Bupati dan Gubernur ini, mempunyai daya efek kejut yang luar biasa. Dan ini yang kami apresiasi para pimpinan kita yang turun langsung ke lapangan,” ujar Kamajaya.
Menurut dia, aparat desa dan masyarakat di lokasi berharap sidak seperti ini rutin dilakukan kepala daerah. Karena dengan demikian bisa meminimalisir pelanggaran-pelanggaran di lapangan yang berdampak pada masyarakat, lingkungan, budaya, seni dan tradisi Bali.
“Selama ini banyak (investor) sudah mengikuti aturan di tatanan investasi. Tapi di lapangan kan banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang justru memang kami di desa itu tak punya cukup power untuk mengendalikan, dan mengawasinya,” jelas Kamajaya.
Ia membeberkan, yang disidak sebuah usaha akomodasi pariwisata yang sedang dalam pengurusan izin yakni PT. Bali Berawa Resort, dan sekaligus langsung meninjau usaha pariwisata di Berawa seperti Finns Beach Club dan Atlas Beach Club.
Kamajaya berharap dan berpesan bagi para investor yang akan masuk ke Tibubeneng harus memperhatikan lingkungan secara berkelanjutan, kemudian peduli terhadap budaya, seni, tradisi dan masyarakat setempat.
“Kami welcome kepada siapapun termasuk investor, akan tetapi kata kuncinya adalah bagaimana kehadiran mereka, yang pertama memperhatikan lingkungan yang ada, karena itu daya tarik yang sudah ada ini bisa berkelanjutan, dan juga tentu kepedulian terhadap lingkungan, budaya, dan masyarakat,” katanya.
Sementara, Bupati Badung Adi Arnawa mengatakan, secara prinsip Gubernur Wayan Koster dari kunjungan ini memerintahkan Pemerintah Kabupaten Badung agar benar-benar menjaga kawasan Pantai Berawa. Terutama masalah regulasi dan yang paling penting masalah tata ruang serta bangunan di wilayah ini.
Termasuk juga diharapkan setiap pembangunan akomodasi pariwisata di Kabupaten Badung khususnya dan Bali pada umumnya, ada beberapa standar yang harus dipenuhi, diantaranya akses, tempat parkir, pengolahan sampah dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Bapak Gubernur (Koster,red) mengapresiasi dan kedepan akan melakukan langkah-langkah yang akan menjaga Bali ini,” ujar Adi Arnawa. (kanalbali/KAD)