
JAKARTA, kanalbali.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan keprihatinannya atas musibah yang menimpa seorang turis asal Brasil saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Kemenpar menegaskan, bahwa keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas dalam pengembangan destinasi wisata.
Dalam pernyataan resminya,kemnepar minta seluruh instansi terkait telah diperintahkan untuk memperkuat standar operasional prosedur (SOP) dan pengawasan terhadap kegiatan pemanduan wisata.
“Keselamatan wisatawan adalah prioritas utama. Kami meminta seluruh pihak memperkuat SOP dan pengawasan pemanduan di destinasi ekstrem,” ujar pernyataan tersebut.
Di sisi lain, komunikasi dengan pihak keluarga korban serta Kedutaan Besar Brasil juga terus dilakukan setiap hari. Kementerian memastikan bahwa seluruh informasi yang disampaikan kepada keluarga korban bersifat akurat dan transparan.
“Komunikasi harian dengan keluarga korban dan Kedutaan Brasil terus dilakukan secara langsung agar informasi yang disampaikan tetap akurat dan transparan,” tambah Kementerian.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari Basarnas, korban berhasil ditemukan dengan bantuan teknologi visualisasi drone thermal milik Kantor SAR Mataram. Posisi korban terpantau berada di kedalaman sekitar 400 meter, sesuai dengan lokasi awal dilaporkan jatuh..
Gunung Rinjani, yang menjadi salah satu destinasi pendakian paling populer di Indonesia, memang dikenal memiliki medan yang menantang. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penguatan sistem keselamatan bagi para pendaki, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. ( kanalbali/RLS/ANG)