Wisatawan Hilang Misterius di Canggu, Sandalnya Ditemukan di Pantai

Tim SAR melakukan pencarian wisatawan domestik yang diduga terseret arus di Bali Selasa (10/5). (dok.Basarnas Bali)

Seorang wisatawan domestik hilang secara misterius di kawasan Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali. Arman Arifin (34) asal Surabaya diduga hilang terseret arus setelah sandalnya ditemukan di tepi pantai.

Arman Arifin sebenarnya diketahui sempat menikmati suasana pantai bersama teman temannya pada Minggu (8/5) sore sekitar pukul 17.00 WITA. Dengan berpakaian lengkap, saat itu korban berenang seorang diri.

Namun hilangnya Arman ternyata baru dilaporkan ke Basarnas Bali pada Senin (9/5) sekitar pukul 14.30 WITA. Diduga rekan rekan korban semula tidak mengetahui bahwa Arman tenggelam. Pasalnya, taka da satupun dari mereka yang melihat kejadian saat Arman tenggelam.

“Kami terima laporannya pada tanggal 9 Mei pukul 14.30 Wita, karena rekan-rekannya mencoba mencari dan tidak menemukannya,” ungkap Gede Darmada, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas).

Di tempat kejadian hanya ditemukan sandal milik korban.  Keterangan yang diterima dari pelapor, yakni rekan korban, disebutkan bahwa setelah berenang tidak ada yang melihat dia tenggelam.

“Tidak ada yang melihat kejadian, dan kecurigaan muncul karena korban tak kunjung kembali ke hotel dan ditemukan sendal milik korban di pinggir pantai,” terangnya.

Upaya pencarian yang dilakukan hingga kini masih nihil. Tim SAR gabungan menurunkan rubber boat untuk mencari korban. Sementara itu SRU darat melakukan penyisiran di bibir pantai kurang lebih sejauh 2,5 kilometer ke arah barat dan 2 kilometer ke arah timur.

“Kemarin 2 personel kami tempatkan di lokasi kejadian hingga tengah malam, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan wisatawan tersebut,” terang Darmada.

Pencarian hingga siang hari ini pukul 13.30 Wita tim SAR gabungan telah melakukan 1 shorti penyisiran di laut dengan rubber boat basarnas dan 2 shorti rubber boat Balawista Badung.

SRU darat masih melakukan koordinasi dengan unsur SAR lainnya, agar informasi bisa cepat diterima apabila ada penemuan tanda-tanda sepanjang bibir pantai.

Apa Komentar Anda?