
DENPASAR, Kanalbali.com – Desa Dauh Puri Kangin, dan Dauh Puri Kaja Denpasar menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sejak Oktober 2022. Program pendampingan ini merupakan kolaborasi antara Institut KAPAL Perempuan bersama Bali Sruti.
“Program ini akan terus menerus berlangsung, tanpa ada batas waktu selesai. Dalam program akan ada Sekolah Perempuan untuk mengorganisir perempuan yang selama ini tidak terjangkau. Seperti perempuan miskin, perempuan kepala keluarga, korban kekerasan, dan disabilitas,” kata Direktur Institut KAPAL, Misiyah, Senin, (26/12/2022).
BACA JUGA: Ajak Anak Muda Raih Prestasi, SMA 3 Denpasar Kembali Gelar Presslist dan YSA
Menurut penuturannya, Sekolah Perempuan ini akan rutin dilakukan selama dua minggu sekali yang didampingi oleh Tim Fasilitator Desa dari Bali Sruti. Untuk materi yang disampaikan seperti materi mengenai kesetaraan gender, hak-hak perempuan kekerasan, hak-hak perempuan dalam perekonomian, dan lainnya.
“Diharapkan dengan ini akan pemimpin perempuan di desa-desa dan memberi pengaruh terhadap kebijakan di desa,” imbuhnya.
Misiyah mengungkap, alasan dipilihnya dua desa di Denpasar ini sebagai pilot project Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, karena kepala desanya merupakan seorang perempuan. Sedangkan satu desa lainnya memiliki Kepala Desa laki-laki, tapi masyarakatnya beragam.
“Pada tahap pertama pelaksanaan program ini, ada 30 orang dari masing-masing desa yang mendapatkan pendidikan kritis menggunakan modul khusus selama 1 tahun. Sekaligus melakukan pendataan di desanya, apakah ada korban KDRT atau tidak, jadi sistemnya jemput bola,” imbuhnya.
Sementara itu, pada tanggal 26 Desember 2022 telah diselenggarakan Peringatan “Hari Ibu” Hari Pergerakan Perempuan Indonesia melalui Gerakan Kolaborasi Mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak oleh Institut KAPAL Perempuan dan Bali Sruti berkolaborasi dengan DP3AP2KB Pemerintah Kota Denpasar Kegiatan ini diselenggarakan di Kubu Kopi, Denpasar.

Direktur Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mensosialisasikan program kolaborasi antara KAPAL Perempuan di Jakarta, Bali Sruti di Denpasar, dan Pemerintah kota Denpasar. Dalam kolaborasi ini, mengembangkan gerakan perempuan akar rumput melalui pemberdayaan perempuan.
“Adapun program INKLUSI ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui BAPPENAS dengan Pemerintah Australia melalui DFAT melakukan pemberdayaan perempuan untuk memastikan akses perempuan akar rumput, disabilitas dan kelompok marginal mendapatkan hak-haknya yang dilakukan melalui Sekolah Perempuan,” tuturnya.
Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Denpasar, Dra. I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si menuturkan bahwa kota Denpasar menjadi salah satu kota penerima Award dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada peringatan 22 Desember 2022, di Bengkulu.
“Award ini harus dibarengi dengan upaya yang lebih keras lagi untuk mewujudkan DKRPPA di seluruh kelurahan dan desa yang ada di Kota Denpasar. Semua desa dan kelurahan dapat mewujudkan 10 indikator DKRPPA diantaranya adanya pengorganisasian perempuan dan anak, data desa pilah gender dan anak, penganggaran responsif gender, keterwakilan perempuan di pemerintahan dan lembaga sosial desa, penghapusan perkawinan anak, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan lain-lain,” kata dia. (Kanalbali/LSU)
Be the first to comment