Akun YouTube “Case Closed” Milik Erick EST Hilang, Gendo Sebut Dugaan Mobilisasi

Diskusi hilangnya akun YouTube Cse Closed - IST

DENPASAR, kanalbali.id– Sutradara film Erick EST menggelar diskusi khusus pada Selasa (1/3/2022) terkait hilangnya akun YouTube “Case Closed”. Akun yang berisi konten video podcast dengan sejumlah tokoh di Bali itu tiba-tiba kena takedown.

Erick menjelaskan akunnya hilang pada Rabu (23/2) lalu. Anehnya menurut dia, biasanya yang ditakedown hanya konten video yang dinilai melanggar aturan main YouTube. Tapi kali ini yang menimpanya adalah tiba-tiba akun hilang dan seluruh konten otomatis tak bisa ditemukan.

“Setelah akun tersebut hilang baru muncul pemberitahuan (dari YouTube) kalau ada yang menyesatkan. Tapi ini jadi tidak jelas karena akun yang hilang. Kalau dilihat dari kontennya sih tidak ada yang merugikan publik atau menyesatkan,” kata Erik saat diskusi di Warung Kubu Kopi, Denpasar, Bali, pada Selasa (1/3).

Dia menjelaskan dari 18 edisi yang sudah tayang, materinya berisi tentang edukasi publik dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Misalnya kepala Badan narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati Bali), penggiat budaya, ketua komisi perlindungan anak daerah Bali serta narasumber lainnya yang menyajikan materi edukasi bagi publik.

“Biasanya takedown karena video kita dilaporkan orang dan mereka (YouTube) berkirim surat ke kita. Kemudian, kita akan banding, dan diberi kesempatan menyampaikan surat permohonan maaf supaya akun kita muncul kembali. Tapi ini tiba-tiba hilang, padahal materinya membicarakan masalah atau kepentingan publik,” ujarnya

Bagi dia, hal ini sangat merugikan dari sisi pengembangan kreatifitas dan kebebasan berdemokrasi. “Case Closed” bukan hanya akun YouTube semata. Tapi karya yang membutuhkan waktu, pikiran dan kerja keras untuk mewujudkannya.

“Kalau ditanya soal kerugian tentu di proses kreatif dan data. Karena narasumber yang kita undang susah sekali menjadwalkan waktu. Dulu seminggu dua kali, setelah berjalan dua bulan jadi seminggu sekali,” ucap Erik.

Diskusi hilangnya akun YouTube Cse Closed – IST

Dugaaan Mobilisasi untuk Takedown Akun Youtube

Sementara itu, aktifis Wayan “Gendo” Suardana menyayangkan hilangnya akun itu. Menurut pria yang pernah menjadi narasumber di Kanal itu, materi yang disajikan sangat memperhatikan asas atau norma-norma yang berlaku di publik. Sama sekali tidak ada materi yang sensitif atau berbahaya bagi publik apalagi menyesatkan.

“Saat mendengar kabar akunnya hilang terus terang saya kaget. Materi di “Case Closed” jauh dari ketidak pantasan, benar ‘menyesatkan’ tapi menyesatkan ke jalan yang benar,” terang Gendo. Menurut Gendo jika mencermati subscribernya yang belum mencapai 1.000 dan materinya tidak berbahaya, tentu sangat janggal ketika kena takedown.

“Kalau dilihat dari subscribernya kan belum begitu besar. Tidak ada konten yang viral dan memicu perdebatan apalagi berbahaya. Jadi kalau, maka ini agak aneh,” ujar Gendo.

Gendo menduga ada pihak tertentu yang memobilisir laporan agar akun itu kena takedown. Karena itu, dia menilai adanya penghilangan akun seperti ini bisa mengancam demokrasi.

Menurut Gendo, kalau akun yang sifatnya mendedukasi publik bisa hilang apalagi akun-akun lain. “Ini akan berbahaya bagi demokrasi. Padahal di negara demokrasi penting itu keberimbangan. Peristiwa ini bisa menimpa siapa saja. Kalau sampai ini jadi pola, benar-benar bahaya bagi kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat,” ucap Gendo. (kanalbali/RFH)

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.