
DENPASAR, kanalbali.id – Setelah berhibernasi selama 13 tahun, studio musik sekaligus ruang bagi komunitas seniman di Denpasar Antida Sound Garden – yang sebelumnay bernama Serambi Art Antida- bangkit lagi.
Kehadiran kembali itu ditandai dengan konser sejumlah musisi pada Sabtu (19/7/2025) seperti Dialog Dini Hari, Galiju, Made Mawut, dan The Munchies.
Ada juga Sandrina Malakiano (seniman multi talent), Jasmine Okubo (penari) dan Pranita Dewi (penyair).
“Kini tampil baru yang lebih modern, dengan area indoor dan outdoor yang cocok untuk berbagai acara hiburan dan edukasi,” kata Anom Dharsana, pendiri Antida.
Tempat ditu digagas sebagai wahana tempat di mana para seniman dapat berbagi ilmu, bertumbuh bersama, dan menampilkan karya terbaik mereka.
“Atau sekadar bersantai dan berbincang hangat dengan teman dekat sambil menikmati secangkir kopi,” tambahnya.
Bukan hanya musisi, penyair pun merasa punya hutang kepada Antida.“Tempat ini bukan sekadar ruang pertunjukan, tapi rumah bagi berbagai bentuk seni yang tumbuh dari akar komunitas. Kami ingin merayakan keberagaman suara, bentuk, dan gagasan,” ujar Pranita Dewi.
Malam tadi dia membawakan puisi lamanya Pelacur para Dewa dan puisi baru bertakuk Kleteg Bayu Yang mendapat applaus meriah dari pengunjang.

Tentang Anom Dharsana
Anom Darsana adalah sosok sentral di balik Antida Music Productions di Denpasar. Ia adalah pendiri studio rekaman dan ruang kreativitas Antida sejak 2004, setelah menempuh sound engineering dan bekerja di festival musik bergengsi di Swiss—seperti Montreux dan Lausanne.
Perannya tidak hanya di studio; Anom juga menjadi penggagas sejumlah festival besar di Bali, termasuk Ubud Village Jazz Festival (sejak 2013), Bali World Music Festival dan Festival Tepi Sawah.
Anom lahir di Denpasar pada 1972, lalu belajar sastra Perancis dan sound engineering di Lausanne, Swiss kemudian bekerja sebagai teknisi suara di televisi, konser, dan teater Eropa .
Setelah kembali ke Bali, ia mendirikan Antida Studio dan mengembangkan berbagai divisi sperti rekaman, label, panggung terbuka (sound garden), dan produksi acara Ubud Villa Jazz Festival. (kanalbali/RFH)