Buleleng Creative Movement Digelar di Pelabuhan Tua Buleleng

Penampilan peserta Buleleng Creativ Movement - IST

BULELENG, kanalbali.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa mewakili Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana membuka BulelengCreative Movement di halaman Pelabuhan Tua Buleleng, Bali, Sabtu (12/11/2022).

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Buleleng Creative Movement ini. Khususnya kepada Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng karena telah menggelar kegiatan industri kreatif tersebut.

Kondisi ekonomi membuat seluruh pihak harus mempunyai orientasi dan tertantang untuk semakin kreatif. “Perubahan perkembangan zaman serta kondisi global yang menyebabkan kita harus lebih kreatif membangun ide dan inovasi inovasi baru,” kata dia.

Penampilan peserta Buleleng Creativ Movement – IST

Dirinya menambahkan semua pihak diharapkan bisa diajak berkolaborasi. Kegiatan ekonomi kreatif seperti ini bisa lebih diperluas dengan melibatkan komponen yang ada. Dengan begitu, bisa dirancang suatu kegiatan yang bisa mendorong perekonomian secara lebih massif. Baik sektor ekraf, UMKM, kepariwisataan dan yang lainnya.

“Saya lihat masyarakat makin semangat. Car Free Day (CFD) juga makin ramai sekarang. Dan ini juga jadi bahan evaluasi jika nanti ke depan dibutuhkan kegiatan serupa,” tutup Suyasa.

Di bagian lain dalam sambutannya, Suyasa menjelaskan Bali dan Buleleng menghadapi situasi yang makin baik dari sisi kondisi ekonomi. Jika dibandingkan dengan kontraksi ekonomi pada tahun 2020, 2021 dan pertengahan 2022, perekonomian menuju arah yang positif.

Sekda Suyasa saat membuka Buleleng Creativ Movement – IST

Pertumbuhan ditargetkan mencapai angka 4,3 persen hingga bulan Desember 2022. Jika menilik catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Buleleng bisa mencapai target tersebut.

“Itu berarti ada pertumbuhan positif dan kita diberi kesempatan untuk menggeliat serta bangkit dari pandemi Covid-19 khususnya dalam sektor ekonomi,” jelasnya.

Pandemi Covid-19 memang belum berakhir. Namun, perkembangan kasusnya sudah mulai melandai.  Kehidupan sudah mulai berjalan lebih normal. Perlahan, Indonesia juga sedang menuju endemi. Sehingga, relaksasi interaksi manusia mulai diterapkan. Berbagai kegiatan dilaksanakan dengan interaksi yang lebih longgar.

“Dan bisa membuat kegiatan yang mengarah pada peningkatan ekonomi,” ujar Suyasa. (kanalbali/RLS)

(dra)

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.