Dokter Spesialis Penyakit Dalam Kumpul di Nusa Dua, Ada Apa?

Jumpa pers Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) XIX 2025 - Foto: Dok kanalbali/KYB
Jumpa pers Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) XIX 2025 - Foto: Dok kanalbali/KYB

NUSA DUA, kanalbali.id –  Serangkaian Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) XIX 2025 telah digelar simposium mengenai keilmuan internis (penyakit dalam) mulai Kamis (27/6/2025) hingga Sabtu (29/6/2025).

Ketua Umum Pengurus Pusat PAPDI Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, saat jumpa pers, Jumat (28/6/2025), mengatakan simposium ini bagian dari eksistensi PAPDI dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat yang terbaik.

“Kegiatan ilmiah ini merupakan bagian dari upaya me-update wawasan dan kompetensi anggota, sehingga semakin baik dalam melayani masyarakat,” kata Doktor Eka Ginanjar.

Selain itu, pelayanan masyarakat ini masih menjadi tantangan PAPDI. Karena, lanjut Dokter Eka Ginanjar, terdapat dua persoalan besar yang tengah dihadapi saat ini, yaitu masih kurangnya lulusan internis dan masih belum meratanya distribusi lulusan internis ke seluruh Nusantara.

Selalnjutnya, Doktor Rudy menambahkan terkait tantangan mengenai pelayanan mayarakat. PAPDI mengupayakan pertambahan jumlah peserta didik dengan mempertahankan mutu pendidikan. PAPDI berupaya dan berkomitmen mendorong penyebaran internis merata se-Nusantara.

Pemilihan Ketua Umum

Selain menggelar estafet simposium, acara utama dari KOPAPDI XIX, memilih ketua umum periode 2025-2028. Pemilihan ketua umum ini merupakan agenda utama tiga tahunan dalam sidang organisasi (organizational session), berlangsung pada tanggal 25-26 Juni 2025.

Dihadiri lebih dari 150 orang dari Pengurus Pusat PAPDI (PP PAPDI) dan perwakilan 39 PAPDI Cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada sidang organisasi ditetapkan keputusan-keputusan penting yang menjadi pedoman bagi kepengurusan PP PAPDI dalam menyusun program kerja untuk tiga tahun mendatang.

Termasuk di dalamnya memilih dan menetapkan Ketua Umum Pengurus Pusat PAPDI dan Ketua Umum KIPD baru, yang akan memimpin organisasi PAPDI selanjutnya, yakni periode tahun 2025-2028.

Hasilnya menetapkan Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PP PAPDI) Periode 2025-2028.

Ketua baru menggantikan ketua umum periode 2022-2025, Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM.

“PAPDI tetap solid. PAPDI tetap satu,” tegas Doktor Eka. Ia menegaskan kembali soliditas PAPDI terbukti kuat dan tetap menjunjung tinggi kekeluargaan sejawat. Ia juga berterimakasih dan meminta doa restunya agar dapat meneruskan perjuangan PAPDI sesuai amanah anggota.

Kemudian kongres juga menetapkan Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, K-R, FINASIM, FACR sebagai Ketua Umum Komite Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) Periode 2025-2028.

Kongres tiga tahun mendatang terpilih PAPDI Cabang Kalimantan Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Konferensi Kerja (KONKER) PAPDI XVIII Tahun 2027 dan PAPDI Cabang Surabaya sebagai tuan rumah pelaksanaan KOPAPDI XX Tahun 2028.

Satu lagi yang Istimewa, perhelatan akbar ini memadukan event nasional dan internasional dalam satu momen. Di venue yang sama pada tanggal 27 Juni 2025 terselenggara pula 3rd Congress of the ASEAN Federation of Internal Medicine (AFIM), yang dihadiri oleh organisasi profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari berbagai negara Asia Tenggara.

PAPDI berdiri sejak tahun 1957 di Jakarta dan telah memiliki 6.000 anggota yang tersebar pada 39 Cabang di seluruh Indonesia, dengan jumlah konsultan (subspesialis) sebanyak 1.256 konsultan. Para konsultan memiliki kepakaran di bidang subspesialis Ilmu Penyakit Dalam pilihan masing-masing.

Terdapat 11 subspesialis (Alergi Imunologi Klinik, Ginjal Hipertensi, Gastroenterohepatologi, Geriatri, Hematologi Onkologi Medik, Kardiovaskular, Endokrin Metabolik dan Diabetes, Pulmonologi dan Medik Kritis, Psikosomatik dan Paliatif Medik, Reumatologi, Penyakit Tropik Infeksi). (KanalBali.id/KYB)

 

Apa Komentar Anda?