Duh, Nelayan di Bali Tewas Tersambar Petir Saat Mancing Bersama Istri

Ilustrasi- korban kapal tenggelam di selat bali - IST
Ilustrasi- korban kapal tenggelam di selat bali - IST

JEMBRANA, kanalbali.id – Seorang nelayan bernama Suprianto (23) tewas tersambar petir di Pesisir Pantai Monumen Lintas Laut, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Kamis (27/3).

Korban yang beralamat di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, tewas tersambar petir saat memancing bersama istrinya.

“Sedangkan untuk saksi atau istri korban yang diajak mancing sampai saat ini mengalami shock,” kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi pada Kamis (27/3) malam.

Dari keterangan saksi di TKP peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WITA. Saat itu korban Suprianto bersama istrinya bernama Rere Astuti, berangkat memancing cumi-cumi menggunakan sampan dayung milik pamannya.

BACA JUGA: Sudah Ratusan Ribu Orang Keluar Bali, Puncak Arus Mudik pada 27-28 Maret

Kemudian, mereka memancing dengan pancing senar gulung di sekitar perairan Pantai Monumen Lintas Laut Gilimanuk. Lalu, saat cuaca mulai mendung dan gerimis turun, suara petir terdengar di sekitar lokasi dan secara tiba-tiba korban Suprianto tersambar petir.

“Saksi mata menyebutkan bahwa korban langsung mengalami luka bakar parah dari leher hingga paha. Ia seketika jatuh tak sadarkan diri di atas sampannya,” imbuhnya.

Kemudian, warga sekitar yang mendengar segera memberikan bantuan dan sementara anggota kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan.

Suprianto segera dievakuasi ke Puskesmas II Melaya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka bakar hebat yang dideritanya.

Sementara itu, istri korban masih mengalami shock berat akibat kejadian tersebut. Pihak keluarga telah membawa jenazah ke rumah duka di Lingkungan Penginuman untuk disemayamkan sebelum dimakamkan pada hari yang sama.

Menyikapi kejadian ini, Kompol I Komang Muliyadi mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pemancing, untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca, terutama saat terjadi hujan disertai petir.

“Jika cuaca mulai mendung dan ada tanda-tanda petir, sebaiknya segera mencari tempat berlindung dan menghindari aktivitas di perairan,” ujarnya.

( kanalbali/KAD )

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.