
DENPASAR, kanalbali.id– Presiden Jokowi telah mengajak PM Australia, Anthony Albanese bersepeda, dan memberinya cendera mata berupa satu sepeda bambu Spedagi pada Senin (6/1) di Istana Negara, Bogor. Sepeda itu ternyata dipesan saat Jokowi berkunjung ke Kampus Bambu Turetogo di NTT yang menjadi pusat riset dan inovasi Yayasan Bambu Lestari.
“Itu menunjukkan keberpihakan Bapak Jokowi kepada industri bambu rakyat dan produk hasil karya anak bangsa dengan menjadikannya alat diplomasi,” ujar Direktur Eksekutif YBL, Monica Tanuhandaru dalam rilisnya dari Bali.
YBL adalah organisasi nirlaba yang sejak 1993 mempelajari dan menunjukkan bambu sebagai solusi sosial, ekologi dan ekonomi bagi komunitas masyarakat adat dan lokal lainnya.
Bersama pemerintah daerah dan warga desa, YBL saat ini gencar mengembangkan desa-desa wanatani bambu dan bambu berbasis desa di NTT. YBL mulai juga inisiasi di provinsi Bali, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Saat ini YBL sedang menjalin kolaborasi dengan Spedagi, nama sepeda bambu yang dirancang, diproduksi dan dikembangkan oleh Singgih Kartono, desainer produk peraih sejumlah penghargaan internasional.

Nantinya, hasil kolaborasi ini akan menghasilkan sepeda bambu yang terbuat dari bambu yang ditanam masyarakat di Flores, NTT. Pada 2021, YBL mendampingi 388 Mama Bambu di 21 desa di 7 kabupaten di Flores berhasil menyemai dan merawat 2,5 juta bibit bambu. T
“Sebelumnya, Jokowi telah berkunjung ke Kampus Bambu Turetogo, yang menjadi pusat edukasi, riset dan inovasi bagi YBL, dan pada kesempatan itu Presiden membeli satu spedagi yang dipamerkan” tambah Monica.
Dalam kunjungan ke Kampus Bambu Turetogo, Ngada, NTT, itulah Presiden Jokowi bersempatan berbincang- bincang dengan para Mama Bambu serta dengan Singgih Kartono. Dalam kesempatan itu, Singgih menunjukkan karya sepeda bambu seri Dalanrata (road bike) yang didesain untuk penggunaan di jalan raya.
Presiden Jokowi kemudian membeli satu unit Dalanrata, dan beberapa hari setelahnya, memesan satu unit tambahan untuk dipakai bersama PM Australia, lalu dijadikan cenderamata.
Spedagi adalah sepeda dengan rangka (frame) terbuat dari bambu, sedangkan unsur lainnya merupakan produk yang berkualitas diperoleh dari pasar. Meski terbuat dari bambu, kekuatan sepeda Spedagi tidak bisa dipandang remeh.
Seri Dalanrata sudah pernah digunakan pesepeda Indonesia untuk menyelesaikan even bersepeda jarak jauh paling bergengsi di dunia, yaitu Paris-Brest-Paris Randonneur 2019. Kedua pesepeda Indonesia (Salman Faridi dan Vidi Widyastono) yang menggunakan Dalanrata sukses melahap rute sepanjang 1.200 km. Dalanrata juga berhasil menyelesaikan tur sepeda Bentang Jawa dari Anyer ke Banyuwangi (1.400 km) pada 2022. (kanalbali/RLS/RFH)
Be the first to comment