
DENPASAR, kanalbali.id – Politikus senior partai Gerindra Bali, Ir Jro Nyoman Ray Yusha pada Sabtu (4/10) sore meninggal dunia di RS Prof Ngoerah Denpasar pada usia 72 tahun.
Jro Ray Yusha sempat menjalani perawatan sejak Rabu (1/10) di RS Prof Ngoerah. Dia kemudian akan isemayamkan di kampung halamannya, di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Harja Astawa, politikus Gerindra menyebut, seminggu yang lalu sejatinya almarhum masih nampak sehat. Bahkan terlihat sangat bersemangat saat mengikuti agenda rapat di DPRD Bali. Kabar duka ini praktis membuat Harja terkejut.
“Seminggu yang lalu masih ikut rapat. Masih kencang suaranya. Saya agak syok juga, dan masih tidak percaya kalau beliau sudah meninggal dunia. Kabar duka ini juga sudah saya sampaikan ke Ketua DPD pak De Gadjah, serta Pak Gubernur,” terang Harja.
Di mata Harja, Ray Yusha merupakan sosok yang penuh semangat dan ulet, sehingga menjadi panutan bagi para junior baik di partai maupun di DPRD.
Memasuki Usia ke- 60 Tahun, Unud Bertekad Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia di Masa Pandemi
Harja mengaku, pertama kali bertemu dengan pria kelahiran Singaraja, 6 Oktober 1953 itu pada tahun 2007 lalu, saat Ray Yusha hendak mencalonkan diri sebagai Bupati Buleleng. Saat itu Harja ditunjuk menjadi tim hukumnya.
“Beliau selalu turun ke lapangan untuk memastikan dan menyelesaikan persoalan yang ada. Semangatnya sangat kencang,” jelas Harja.
Lebih lanjut, Harja menyebut Perda tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) menjadi produk terakhir almarhum Jro Ray Yusha. Perda ini dibuat atas keinginan almarhum sendiri, dan akan disahkan dalam waktu dekat.
“Dia menyampaikan Perda RPPLH yang dibuat ini harus berkualitas, tidak boleh asal-asalan. Perda ini akan menjadi karya terakhir beliau, yang sangat luar biasa. Beliau tidak mau berdiam diri walaupun sudah lanjut usia. Sehingga itu menjadi motivasi kami yang muda-muda ini. Kepergian beliau membuat kami sangat kehilangan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengungkapkan duka citanya atas kepergian almarhum. Dia menilai almarhum merupakan sosok kader Gerindra yang semangat dan menghargai yang lebih muda.
“Kami berduka yang mendalam kehilangan sosok kader yang semangat dan sangat menghargai yang lebih muda walaupun beliau banyak pengalaman,” kenangnya. (kanalbali/RLS)