Kelompok Tani Ternak di Desa Tangkas Belajar Olah Sampah Jadi Pupuk Organik

KLUNGKUNG, kanalbali.id – Kelompok Tani Ternak Satwa Winangun, Desa Tangkas, Klungkung, Bali, mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) universitas Warmadewa.

Acara bertema “Pengolahan Sampah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik” pada Jumat (22/8).

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari petani dan peternak setempat dan menghadirkan narasumber dari Universitas Warmadewa.

Yakni, Prof. Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si.; Dr. Ir. Ida Bagus Komang Mahardika, M.Si.; serta I Ketut Darmawan, SPt, M.Si..

Para peserta terlihat sangat antusias, baik saat menerima materi, diskusi, maupun praktik langsung pembuatan pupuk organik berbasis sampah rumah tangga dan kotoran ternak.

Dalam penyampaian materi, Prof. Yohanes menegaskan pentingnya pengolahan sampah organik sebagai solusi ramah lingkungan.

“Pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani. Pupuk organik yang dihasilkan dapat langsung digunakan pada lahan pertanian bahkan berpotensi untuk dijual,” ujarnya.

Menariknya, salah satu narasumber, I Ketut Darmawan, SPt, M.Si., yang merupakan alumni Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa sekaligus praktisi, dikenal sebagai penemu dan pengembang pupuk organik Lemeksari.

Pupuk ini telah memiliki tempat produksi khusus di Desa Tangkas, bersertifikasi resmi, dan kini sudah dipasarkan tidak hanya di Bali tetapi juga ke luar daerah seperti Banyuwangi.

Dengan adanya kegiatan ini, para peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pemanfaatan pupuk organik.

Prof. Yohanes menambahkan, “Kerja sama ini diharapkan berkelanjutan sehingga kelompok tani ternak dapat terus mengembangkan kemampuan dan merasakan manfaat nyata dari produksi pupuk organik.” (kanalbali/RLS)

Apa Komentar Anda?