TABANAN – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya berencana menggelar pelaksanaan PTM (Pertemuan Tatap Muka) untuk sekolah di Tabanan pada awal bulan Oktober 2021 mendatang. Meski begitu, ia mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk mengutamakan kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM terbatas.
“Kita harus hati-hati sekali karena cluster ini yang harus kita waspadai” kata Sanjaya dalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).
Sanjaya menuturkan, PTM terbatas di Tabanan akan dilakukan menyusul adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Selain itu, ada juga Surat Edaran Gubernur Bali tentang Pelaksanaan Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Bali, yang menyatakan bahwa PTM Terbatas bisa diberlakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Melalui aturan pola pembelajaran yang diberlakukan hanya sebanyak 50 persen dari kapasitas jumlah siswa dan penerapan waktu belajar dengan sistem shifting atau bergantian, dengan perhitungan 1 shiftnya akan berlangsung selama 90 menit.
Simulasi PTM di Tabanan sejatinya sudah pernah dilakukan sejak bulan Juli 2021 lalu. Namun penyempurnaan kesiapan, terhadap Satgas Covid-19 maupun protokol kesehatan ketat di setiap jenjang satuan pendidikan harus dipastikan bisa dipenuhi terlebih dahulu.
Sanjaya juga mengimbau untuk seluruh tenaga pengajar atau guru wajib seluruhnya divaksin, apabila ada yang belum divaksin dengan alasan tertentu, maka tidak diijinkan untuk mengajar.
“Jika seluruh kabupaten/kota di Bali serempak keputusannya, akhir bulan ini atau awal oktober nanti akan segera kita laksanakan” ujar Sanjaya.
Ia menyadari Pembelajaran Tatap Muka adalah metode belajar yang lebih efektif dan efisien, dengan mempertimbangkan interaksi langsung yang terjadi antar siswa, meskipun dengan pembatasan protokol yang ketat.
“Astungkara, di Tabanan Covid sudah mulai menurun, dari level juga sudah di level 3, tapi kita tetap harus hati-hati sedikit lagi, Intinya, tunggu beberapa hari lagi untuk persiapan yang lebih matang” tambahnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra, juga menekankan akan terus melakukan tinjau ulang terkait persiapan, satgas dan pelaksanaan protokol kesehatan.
Ia juga meminta agar hendaknya para orang tua menyediakan waktu untuk mengantar anak ke sekolah dan langsung menjemput sampai ke rumah usai belajar, agar anak langsung pulang ke rumah dan potensi anak-anak terpapar bisa ditekan.
Disamping itu, ia juga menyampaikan akan ada konsekuensi pemberlakuan PTM Terbatas jika salah satu sekolah lalai dalam memberlakukan Prokes sampai dengan terpapar, salah satunya adalah penutupan sekolah tersebut.
“Terkait dengan kegiatan olah raga pada PTM terbatas ini tidak kita berlakukan, karena berpotensi ada kontak fisik, begitupun dengan kantin sekolah” pungkasnya.
(ACH. FAWAIDI)



Be the first to comment