
DENPASAR, kanalbali.id – Peristiwa gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,3 magnitudo mengguncang sejumlah wilayah di Pulau Bali, pada Rabu (19/3) malam.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, pada Rabu (19/3) pukul 21.17 WITA, terjadi gempa Bali berupa gempa bumi tektonik.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,3. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat Tabanan, Bali, pada kedalaman 146 km,” kata Cahyo dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyebutkan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktifitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia atau intra-slab earthquake yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia.
BACA JUGA: Bentuk Satgas, Pertamina Antisipasi Penyediaan BBM dan LPG di Masa Libur Hari Raya
Modus Love Scamming, Pakai Umpan Foto Model Cantik Lalu Ajak Kencan atau Investasi Bodong
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault,” imbuhnya.
Sementara, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Denpasar, Kuta, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Karangasem, Bali, dan juga terasa di Mataram dan Lombok Barat, Nus Tenggara Barat (NTB).
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, untuk gempa bumi susulan hingga pada pukul 21:33 WITA hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujarnya. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment