
DENPASAR, kanalbali.id- Inn lillahi wa inna ilihi rojiun. Tiga orang jemaah haji asal Provinsi Bali meninggal dunia di Arab Saudi. “Sampai per hari ini informasi sudah tiga jemaah yang meninggal dunia,” kata Nasihuddin saat dikonfirmasi Selasa (6/6).
Ketiganya adalah Mahriya Mursit (69), Deden Anda Kusmana (66) dan Asraman Rafii (68).
Ini Riwayat Kuta, Saat Dihempas Corona
Muhammad Nasihuddin selaku Pelaksana Tugas Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali, mengatakan jemaah Mahriya Mursit meninggal dunia pada tanggal 30 Mei 2025, dan untuk jemaah Deden Anda Kusmana meninggal dunia pada Jumat (6/6) dan jemaah Asraman Rafii meninggal dunia pada Minggu (8/6).
Mahriya Mursit kalau dari catatan kesehatan almarhum mempunyai hipertensi. Jamaah Mahriya Mursit merupakan perempuan asal Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, dan saat itu sempat mengalami demam sejak lima hari terakhir. Pada tanggal 30 Mei 2025, dilaporkan tidak sadarkan diri pada pukul 15.09 WAS atau waktu Arab Saudi.
Kemudian, setelah sempat dilakukan pengecekan tekanan darah, namun tidak terekam sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.15 WAS.
COVID-19 Pun Menyerang Politisi DPRD Bali
Selanjutnya, untuk jemaah Deden Anda Kusman wafat pada tanggal 6 Juni 2025. Ia merupakan jemaah asal Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Ia meninggal dunia di Mina, Jumat (6/6) pukul 03.08 WAS. Kemudian, untuk jemaah Asraman Rafii asal Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, meninggal pada 8 Juni 2025.
“Kemudian (jemaah) Deden dan Asraman itu karena memang serangan jantung dan juga kemungkinan karena faktor kelelahan,” imbuhnya.
Deden Anda Kusman wafat saat antre ke Muzdalifah setelah menyelesaikan wukuf di Arafah.
“Almarhum terdiagnosa sakit jantung dan wafat dimungkinkan juga karena faktor kelelahan saat menunggu pergeseran jemaah dari Arafah yang semula diagendakan pukul 19.00 WAS tetapi baru dijemput pukul 01.00 WAS,” jelasnya.
Selanjutnya, untuk jemaah Asraman Rafii meninggal dunia setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan telah mabit di Muzdalifah. Jemaah itu terdiagnosa mengalami syok kardiogenik.
“Almarhum sempat mengalami nyeri dada dan pingsan di depan tenda pada pukul 06.30 WAS. Diprediksi yang bersangkutan meninggal dunia pada pukul 07.00 WAS,” ujarnya.
Nasihuddin menambahkan, ketiga jemaah haji asal Bali yang meninggal saat menjalankan ibadah tersebut telah dimakamkan di pemakaman Sharaya Makkah. Kabar meninggalnya ketiga jemaah haji ini telah disampaikan pada keluarga jemaah.
“Sesuai ketentuan Pemerintah Arab Suadi bahwa jemaah yang wafat terutama jamaah haji semua dimakamkan di Arab Saudi. Dan kebetulan semua dimakamkan di pemakaman Sharaya di daerah dekat Minah, masih wilayah Mekkah,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk jemaah haji di Provinsi Bali pada tahun ini memberangkatkan sebanyak 272 jemaah sebanyak dua kloter atau dua rombongan.
“Bali sendiri memberangkatkan total jemaah 672 jamaah dan ada dua kloter. Pertama kloter 71 itu sejumlah 376 jemaah dan kloter 72, embarkasi Surabaya itu 296 jemaah,” ujarnya.
Para jemaah Provinsi Bali itu akan kembali ke Indonesia dan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 3 Juli 2025 pukul 20:00 WIB sampai pukul 22:00 WIB.
“Kemungkinan kalau seandainya perjalanan darat, habis tiba di Surabaya kemudian langsung ke Bali kemungkinan sampai di Bali tanggal 4 Juli 2025, sekitar pukul antara 14:00 WITA sampai 15:00 WITA, kalau perjalanan lancar,” ujarnya. ( kanalbali/KAD )