
BADUNG, kanalbali.id – Sebulan telah berlalu, tapi Kepolisian Polda Bali mengaku belum mengetahui motif di balik kasus penembakan yang menewaskan WNA Australia di Bali.
“Belum diketahui dan sampai saat ini penyidikan masih intensif untuk mengungkapnya,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombespol Ariasandy saat konferensi pers di Mapolres Badung, Bali, Senin (21/7).
Dari 25 saksi yang diperiksa selama 20 hari penyidikan, belum ada petunjuk yang mengarah pada motif spesifik.
Didukung EIGER Adventure, Arsenal Indonesia Supporters Gelar Aksi Donor Darah Nasional di 72 Kota
Mengenai kondisi korban selamat, polisi mendapat informasi dari Kedutaan Konsulat bahwa ia sudah selesai menjalani operasi, namun kondisi riilnya belum diketahui.
Hindari Resiko Denda, Made Pria Dharsana Ajak Notaris Cermati Kapan Harus Bayar Pajak PPJB
“Karena sampai saat ini, kita masih melakukan penyidikan secara intensif. Kita sudah melakukan pemeriksaan sekitar 25 orang. Makannya kami masih melakukan investigasi apa motif dibalik itu,” ujarnya.
Selain itu, polisi masih melakukan investigasi awal dan belum bisa menyimpulkan terlalu detail, namun pra-rekonstruksi dijadwalkan akan dilakukan sekitar satu minggu lagi. Pra-rekonstruksi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai aksi para pelaku di lokasi kejadian.
Pistol Kedua Ditemukan
Kemajuan dalam kasus ini adalah dengan kembali ditemukannya pistol kedua yang digunakan tiga tersangka Warga Negara Asing (WNA) Australia, yang digunakan untuk melalukan penembakan di sebuah vila di Jalan Pantai Munggu Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, beberapa waktu lalu.
Penyidik meyakini para pelaku menggunakan dua senjata api dalam melancarkan aksinya. Kemudian, aparat menelusuri keberadaan senjata. Pistol pertama ditemukan di aliran Subak Anyelir, di Kabupaten Tabanan, pada tanggal 8 Juli 2025.

“Teman-teman penyidik menemukan satu senjata api jenis pistol yang kami duga kuat digunakan sebagai senjata melakukan pembunuhan tersebut,” kata Ariasandy saat konferensi pers di Mapolres Badung, Bali, Senin (21/7).
Pistol pertama ini telah diamankan dan diserahkan ke Labfor untuk dicocokkan dengan peluru dan selongsong yang ditemukan di TKP. Hasil Labfor menguatkan dugaan bahwa senjata tersebut adalah salah satu yang digunakan pelaku. Dari hasil pemeriksaan Labfor juga ditemukan sebo dan sarung tangan di TKP yang DNA-nya identik dengan salah satu pelaku yang sudah ditahan.
Sementara, Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara mengatakan, bahwa senjata kedua juga ditemukan di Subak Anyelir, di Tabanan, yaitu setelah 15 hari kejadian, atau sekitar seminggu setelah penemuan senjata pertama.
“Saat itu bergabung dengan rekan-rekan dari Gegana untuk mempermudah mencari senjata tersebut,” ujar AKBP Arif Batubara.
Pistol kedua ini, ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi penemuan senjata pertama. Debit air Subak yang tinggi akibat hujan lebat diduga membuat senjata tergerus arus dan tertutup pasir, sehingga membutuhkan alat metal detector air dari Gegana untuk menemukannya.
Meskipun, dua pistol telah ditemukan, polisi belum bisa memastikan merek dan jenis pasti kedua senjata tersebut. Senpi pertama masih dalam proses identifikasi di Puslabfor, sedangkan pistol kedua akan dikirim ke Puslabfor Mabes Polri.
“Nanti kalau sudah BA-nya dikirim ke kita melalui Puslabfor, nah nanti mungkin bisa kita sampaikan,” ujarnya.
Latar Belakang Kasus
Sebelumnya, tiga pelaku asal Warga Negara Asing (WNA) Australia yang melakukan penembakan kepada dua WNA Australia berinisial ZR (32), dan SG (35) telah diserahkan kepada kepolisian Polda Bali dan saat ini berada di Mapolres Badung, Bali. Ketiga pelaku telah ditetapkan tersangka. Mereka, berinisial DY (27) MC (22) dan PMT (27).
Dalam kasus tersebut para pelaku dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati. Kemudian, untuk motifnya masih belum bisa diungkap karena masih pendalaman dan pengembangan. Para tersangka dikenai Pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana. (kanalbali/KAD)