
JEMBRANA, kanalbali.id– Tiga bulan berlalu tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, satu korban kembali ditemukan bernama Muhammad Syakur (37), asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, pada Rabu (2/7) lalu. Jasad korban ditemukan oleh seorang nelayan pada Senin (6/10), di pinggir Pantai Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Kemudian, pada Selasa (7/10) siang, jenazah almarhum Mukhamad Syakur diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa (7/10). Penyerahan dilakukan oleh Tim DVI Polda Bali yang dipimpin Kasubbiddokpol Biddokkes Polda Bali AKBP dr. Ni Luh Putu Eny Astuti dan didampingi langsung oleh Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, serta pihak keluarga yang diwakili sepupu korban Mukhamad Khasan dan adik kandung korban, di RSU Jembrana, Bali.
Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menyampaikan, bahwa jenazah yang ditemukan di Pesisir Gilimanuk telah teridentifikasi secara ilmiah sebagai salah satu korban kapal tenggelam di Selat Bali.
“Berdasarkan hasil identifikasi ilmiah dari Tim DVI Polda Bali, jenazah yang ditemukan di Pantai Gilimanuk pada Senin kemarin teridentifikasi sebagai Mukhamad Syakur, salah satu korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025,” kata AKBP Suparwati, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/10).
Selain itu, Tim DVI Polda Bali juga menyerahkan barang-barang pribadi milik korban, diantaranya uang tunai Rp 1.410.000, satu unit handphone Oppo, dua kartu ATM, kunci dan STNK sepeda motor, KTP, SIM, serta tas pinggang berwarna hitam.
“Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Polres Jembrana bersama Tim DVI Polda Bali berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, memastikan proses identifikasi dan penyerahan jenazah berjalan transparan serta menghormati hak keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu, AKBP dr. Ni Luh Putu Eny Astuti, menyampaikan, bahwa hasil pemeriksaan sidik jari dan pencocokan data ante mortem serta post mortem menunjukkan kecocokan penuh dengan identitas korban.
“Kami menggunakan metode ilmiah DVI untuk memastikan identitas korban secara akurat. Setelah semua data cocok, kami menyerahkan jenazah kepada keluarga dengan disaksikan pihak Polres Jembrana,” ujarnya.
Sekitar pukul 14.55 Wita, jenazah diberangkatkan menuju rumah duka di Pasuruan, Jawa Timur, menggunakan mobil ambulans Masjid Besar KH. Ahmad Dahlan Banyuwangi, dikawal oleh Unit Patwal Sat Lantas Polres Jembrana. (kanalbali/KAD)