DENPASAR, kanalbali.id- Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace memngatakan, memang sejak dulu Ubud telah menjadi kampung international atau kampung turis. Namun, mestinya keberadaan turis memberi manfaat pada warga lokal.
“Kita memang dari dulu senang Ubud sebagai kampung internasional, kampung turis. Pada saat itu wisatawan betul-betul memberikan manfaat, kesejahteraan bagi masyarakat Ubud, khususnya Bali pada umumnya,” kata Cok Ace, di Denpasar, Bali, Jumat (24/3) malam.
Namun, menurutnya untuk saat ini berkembang kelompok wisatawan tetapi tidak semuanya yang mengambil lahan pariwisata di wilayah Ubud, Bali, dengan membuka usaha ilegal.
Hati-Hati Berkomentar di Medsos
BACA JUGA: Segera Digelar, Bali and Beyond Travel Fair Targetkan Transaksi hingga 6,770 Triliun
“Akhir-akhir ini berkembang kelompok wisatawan, saya tidak mengatakan semua, itu justru yang mengambil ahli lahan-lahan (pariwisata kita) mereka membuka usaha, mereka menyewakan motor dan lain sebagainya,” imbuhnya.
“Ini yang kita tidak terima, bukan kampung negara apa, negara apa, bagi kami asalkan mereka baik-baik memberikan kesejahteraan kita tidak ada masalah. Ini, kan sudah mengarah ke arah pelanggaran izin usaha, pelanggaran tinggal, kemudian etika di jalan, dan pelanggaran lalulintas, itu yang kita tertibkan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa beberapa usaha tang domainnya masyarakat lokal malah kelompok wisatawan itu yang mengerjakan dan tentu kedepannyan akan ditertibkan.
“Beberapa jenis usaha yang sebelumnya domain masyarakat lokal, ini mereka ada yang mengerjakan. Pasti namanya pelanggaran ada tindakan dan tergantung pada pelanggannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyoroti soal kampung di Ubud yang seolah-olah menjadi eksklusif bagi sekelompok WNA tertentu.
Hal ini disampaikan Wagub Oka dalam The Weekly Brief with Sandi Uno pada 20 Maret 2023. Video acara ini diunggah melalui channel YouTube Kemenparekraf.
Dia menyoroti soal WNA yang memanfaatkan Bali untuk menjalankan usaha, seperti spa dan tempat pelatihan motor. Bahkan dia juga menemukan kampung di Ubud, Kabupaten Gianyar, yang seolah-olah menjadi tempat eksklusif bagi WNA dari negara tertentu.
“Di Ubud, itu banyak sekali warga negara tertentu. Bahkan ada orang yang menyebutnya kampung negara tertentu karena dia eksklusif, tertutup, di antara mereka di sana, dan tidak tahu apa yang terjadi di dalam tembok lingkungan yang mereka bangun itu,” ungkapnya.
Wagub Cok Ace juga mengatakan masalah ini akan menjadi prioritas pihaknya. Mereka akan ditertibkan.
“Ini juga jadi prioritas kami untuk menertibkan WNA yang ada di Ubud, Sanur. Penertiban ini menyangkut masalah pembinaan, tindakan hukum apabila ada pelanggaran pidana, bahkan deportasi,” ujarnya. (kanalbali/KAD)



Be the first to comment