
DENPASAR, Kanalbali.id – Pemangku kepentingan dan pakar pariwisata dari 128 negara akan berkumpul di Bali pada 6 – 8 Februari 2023 dalam Konferensi Tingkat Tinggi World Tourism Network (WTN) Travel Summit. Meski di tahun depan ada isu akan terjadi resesi global, namun industri pariwisata nampaknya tetap optimis akan terus bergerak dengan mengandalkan market premium.
“Meski akan ada yang menunda untuk traveling, tapi kami yakin bisa maju dengan mengandalkan market premium. Karena sekarang barang branded yang harganya tinggi saja laku di pasaran, begitu juga industri pariwisata,” kata Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Kamis, (3/11/2022)
Sementara itu, untuk menarik premium market, turut diselenggarakan WTN travel Summit di Pulau Dewata sebagai tujuan pariwisata dunia. Sekaligus untuk membicarakan kerjasama bisnis antar jaringan pariwisata internasional.
BACA JUGA: Senyum Sumringah Pemilik Maharani Craft yang Koleksinya Jadi Suvenir di KTT G20
“Kita bisa bekerjasama yang sifatnya outbound dan inbound. Jadi tidak hanya orang Indonesia yang ke luar negeri atau outbound, tapi orang luar negeri juga bisa datang ke Indonesia atau inbound untuk mempromosikan bisnis pariwisatanya,” kata Ketua World Tourism Network (WTN) Indonesia Muddi Astuti, Kamis, (3/101/2022).
Menurutnya, akan ada banyak yang dibicarakan terkait pariwisata dalam event WTN Travel Summit. Mulai dari wellness, medical tourism, food, wedding, MICE, SPA, fashion, hingga produk kerajinan. Selain itu, 200 seller juga akan mempromosikan produk kepada 50 pembeli berkualitas di seluruh dunia. Adapun dari jumlah tersebut, 40 persennya merupakan seller dari UMKM di Bali.
“Mereka yang hadir nantinya adalah para pelaku yang langsung bergerak langsung di industrinya masing-masing,” kata dia.
Ia berharap calon pembeli dari luar negeri akan ada yang tertarik dengan produsen pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Sehingga dapat saling berbagi informasi terkait cara mendapatkan kerjasama dengan market besar seperti Amerika Serikat. “Jadi ada dialog antar sesama pemain pariwisata, begitu sebaliknya, hingga tumbuh bekerjasama,” sebutnya. (Kanalbali/LSU)
Be the first to comment