
SANUR bakal didorong menjadi Kawasan Emisi Nol Bersih pertama di Bali. Meskipun saat ini Sanur telah menjadi kawasan pariwisata internasional dan bahkan menjadi Kawasan Ekonomi khusus.
Hal itu dinyatakan Ketua Sekretariat Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Sofwan Hakim, Jumat (11/7/2025).
“Rencananya pada bulan Agustus nanti,” katanya.
Program ini sejalan dengan target ambisius Pemerintah Bali untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2045. Secara nasional, pemerintah Indonesia sendiri baru akan mentargetkan pencapaian nol emsii pada tahun 2060.
Beberapa program percontohan mengenai emisi nol bersih yang bakal diuji coba di Sanuradalah program penggunaan energi bersih terbarukan di sejmlah fasilitas public bekerjasama.
Inisiasinya dilakukan antara Koalisi Bali Emisi Nol Bersih dengan BUPDA Desa Adat Intaran. Antara lain, pilot program untuk instalasi PLTS Atap di kawasan Desa Adat Intaran, kemudian di daerah pasar Intaran yang menggunakan PLTS Atap untuk operasional dan juga beberapa kegiatan di pasar Intaran menggunakan energi bersih sumber PLTS Atap.
Instalasi PLTS Atap ini juga ditargetkan di sejumlah titik di daerah Sanur seperti di TPS3R Sanur Kauh, kemudian PLTS Atap di Mentinggen dan Kantor BUPDA Intaran.
Selain itu akan ada penerapan atau penggunaan transportasi rendah emisi. Termasuk ada beberapa ruas jalan yang menggunakan mobil ataupun motor rendah emisi dan transportasi publik.
Sanur juga akan dilengkapi dengan pedestrian dan beberapa fasilitas pejalan kaki lebih dimaksimalkan yang di[adukan dengan fasilitas transportais publik.
“Pemkot Denpasar dan BUPDA Intaran tengah menyiapkan shelter electrict untuk upaya rendah emisi di Sanur,” katanya.
Pekan Iklim 2025
Peluncuran Kawasan Rendah Emisi dilakukan pada acara Bali Climate Week 2025 atau Pekan Iklim Bali pada 25-30 Agustus.
Acara ini adalah wujud Ambisi Bali untuk mencapai zero emission atau daerah tanpa emisi pada 2045.
“Ini adalah ajang untuk menilai, apakah ambisi itu sesuatu hal yang mungkin melalui rencana-rencana yang dipaparkan,” kata Country Director World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Anggota Dewan Pembina Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Nirarta Samadhi dalam acara media gathering di Kubukopi, Denpasar (11/7).
WRI adalah salah-satu lembaga yang mendorong dan mendukung pencapaian target itu. Di Indonesia, target Zero Emission sebenarnya dipatok pada 2060, namun Pemprov Bali memutuskan untuk menetapkan target yang lebih cepat.
Komitmen ini telah didukung oleh berbagai perangkat regulasi di Bali, melalui Peraturan Gubernur maupun Peraturan Daerah.
Diadakan untuk pertama kalinya, Pekan Iklim Bali 2025, dengan tema Titik Temu Ambisi dan Aksi Iklim, hadir sebagai ruang temu pemimpin daerah, pegiat iklim, organisasi non pemerintah, pendana dan investor, serta masyarakat untuk bersama mendorong aksi iklim yang kolaboratif, inovatif, dan berdampak di Indonesia.
(kanalbali/RFH)***