
DENPASAR, kanalbali.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menerangkanb ahwa hujan akan mengguyur Pulau Bali yang dibagi menjadi 20 Zona Musim (Zom).
Satu wilayah yang bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa zom.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bali, I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan, secara umum Awal Musim Hujan (AMH) 2024/2025 di wilayah Bali diprediksi masuk Bulan September 2024 di zona musim (Zom) 1 sebanyak 5 persen.
Kemudian, di Bulan Oktober 2024 di 9 zom sebanyak 45 persen, dan di Bulan November 2024 di 6 zom atau sebanyak 30 persen dan Bulan Desember 2024 di 4 zom sebanyak 20 persen, dan dimulai dari beberapa kecamatan di daerah Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar.
“Daerah yang diprediksi memasuki musim hujan pada bulan September yaitu Kecamatan Pupuan, Baturiti, Petang, dan Payangan,” kata Wiryajaya, Rabu (9/10).
Kemudian, daerah yang diprediksi memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2024 yaitu di beberapa kecamatan di kabupaten di Bali, yaitu di Kecamatan Melaya, Mendoyo, Pekutatan, Busungbiu, Selemadeg Barat, Banjar, Sukasada, Baturiti, Rendang, Bangli, Susut, Penebel, Tampaksiring, Sukawati, Selemadeg, Kerambitan, Tabanan Abiansemal, Sidemen, Bebandem, dan Selat.
“Wilayah selanjutnya yang diprediksi memasuki musim hujan pada bulan November diantaranya yaitu Kecamatan Bangli, Kintamani, Karangasem, Abang, Gianyar, Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Manggis, Sukawati, Denpasar Timur, Denpasar Barat, Mengwi, Kuta, dan Kuta Selatan,” ujarnya.
“Wilayah yang diprediksi terakhir memasuki musim hujan yaitu pada Bulan Desember diantaranya Kecamatan Melaya, Gerokgak, Seririt, Buleleng, Kubutambahan, Sukasada, Tejakula, Kubu, dan Nusa Penida,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Yuk Kita Sambut Hari Tanpa Bayangan di Bali pada 13-15 Oktober 2024
Puncak Musim Hujan
Selain itu, perbandingan prediksi awal musim hujan tahun 2024/2025 dengan rata-ratanya pada 20 zom di Bali yaitu di 4 zom maju 20 persen, di 12 zom 60 persen, dan di 4 zom mundur 20 persen.
“Prediksi sifat musim hujan tahun 2024/2025 secara umum bersifat normal di 11 zom 55 persen dan atas normal di 9 zom 45 persen,” ujarnya.
Kemudian, puncak musim hujan tahun 2024/2025 diprediksi terjadi pada bulan Desember 2024 di 10 zom atau 50 persen, di bulan Januari 2025 di 8 zom atau 40 persen, dan Bulan Februari 2025 di 2 zom atau 10 persen.
“Pemerintah daerah, institusi terkait, dan masyarakat diharapkan siap dan antisipatif terhadap potensi dampak musim hujan terutama di wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Pembaharuan data iklim di Provinsi Bali sudah dilakukan dengan menggunakan data iklim terupdate dari tahun 1991-2020. Data normal baru tersebut menghasilkan 20 kriteria zona musim,” ujarnya. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment