Gara-gara KIS, Bali Masuk 10 Besar Provinsi dengan Jumlah Pengguna dan Merchant QRIS Terbanyak 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho - IST

DENPASAR, kanalbali.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali secara konsisten mendorong akselerasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Bali melalui strategi KIS.

“Itu artinya, Konsistensi, Inovasi dan Sinergi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Senin (6/2/2023)

Ia menjelaskan Konsistensi dibutuhkan untuk mendorong penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJP) melakukan Inovasi produk digital pembayaran yang sesuai kebutuhan  masyarakat  yang  Cepat,  Mudah,  Murah,  Aman  dan  Handal  (CeMuMuAH).

BACA JUGA: Wisman Bakal Dimintai Kontribusi untuk Jaga Alam dan Budaya Bali, Tahun Ini Targetnya Raup 31,5 Miliar

“Sementara  itu,  Sinergi dengan pemerintah, PJP, baik bank dan non-bank serta stakeholder lainnya merupakan kunci penting untuk mengakselerasi digitalisasi di Provinsi Bali, termasuk di bidang sistem pembayaran”, sebut Trisno.

Implementasi KIS oleh KPw BI Bali selama tahun 2022 terbukti efektif untuk peningkatan penggunaan QRIS di Provinsi Bali. Per Desember 2022, jumlah pengguna QRIS di Bali tela mencapai 412.417 pengguna atau meningkat sebesar 201% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang tercatat sebanyak 204.945 pengguna.

Jumlah merchant QRIS di Bali tercatat meningkat sebesar 52% (yoy) yaitu dari 395.838 merchant pada Desember 2021 menjadi 602.289 merchant pada bulan Desember 2022. Hal itu enjadikan Provinsi Bali menduduki peringkat 10 besar dengan jumlah pengguna dan merchant QRIS terbanyak secara nasional.

Peningkatan jumlah pengguna dan merchant QRIS tersebut diikuti dengan peningkatan jumlah transaksi pembayaran berbasis QRIS, sebesar 106% (yoy) yaitu dari 1,2 juta transaksi pada Desember 2021 menjadi 2,4 juta transaksi pada Desember 2022.

Warga mendapat kemudahan transaksi tiket melalui QRIS bank bjb. – IST

Sedangkan dari sisi nominal, terdapat peningkatan sebesar 172% (yoy) dari Rp 110,6 miliar pada Desember 2022 menjadi Rp 300,9 miliar pada Desember 2022. Ke depan, penggunaan kanal pembayaran berbasis QRIS diprakirakan akan terus .

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui QRIS in One Island yaitu mendorong penggunaan QRIS di seluruh Provinsi Bali di segala sektor mulai dari pasar, pusat perbelanjaan, pariwisata, rumah sakit, desa/banjar, dan lain-lain.

Sosialisasi terkait penggunaan QRIS, tidak hanya dilakukan kepada masyarakat Bali, namun juga wisatawan mancanegara.

Sejak dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran (Regional Payment Connectivity) di Kawasan ASEAN pada tanggal 14 November 2022 lalu, QRIS Antarnegara (QRIS Cross Border) telah diimplementasikan dengan Thailand.

Saat ini sedang dilakukan uji coba QRIS Antarnegara dengan Malaysia serta inisiasi dengan Singapura. Ke depan, implementasi QRIS Antarnegara akan diperluas dengan negara lain, termasuk dengan negara ASEAN lainnya.

Dengan meningkatnya preferensi masyarakat bertransaksi non tunai berbasis digital seperti QRIS, mobile banking,dan internet banking, Bank Indonesia senantiasa mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi dan menjaga kerahasiaan data pribadi.

Antara lain, PIN, data diri, serta nomor OTP/Token yang terkoneksi dengan perangkat elektronik. (kanalbali/RLS)

 

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.