Pengamat pariwisata&disaster dari Fak Pariwisata Unud, Dr Nyoman Sukma Arida,M.Si.
saat menyampaikan materinya - IST
YAMANASHI, kanalbali.id – Dalam upaya menjalin kemitraan dan kerja sama yang lebih erat antara masyarakat Bali dan Propinsi Yamanashi Jepang , Mount Fuji Riset Institute mengadakan workshop di kantor MFRI Yamanashi pada Kamis 26 Juni 2024.
Sejumlah narasumber dari Bali yang diundang antara lain Kepala BPBD Kab Karangasem, perwakilan Forum Pengurangan Resiko Bencana Bali, Dewi Anggreni, Kepala SD 3 Sebudi Karangasem, dan pengamat pariwisata&disaster dari Fak Pariwisata Unud, Dr Nyoman Sukma Arida,M.Si.
Ketua tim riset MFRI, Dr Yoshimoto dalam pembukaan menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk saling berbagi pengalaman antara kedua belah pihak dalam merespons bencana erupsi di kedua gunung, yakni Agung dan gunung Fuji.
“Gunung Fuji terakhir erupsi 300 tahun lalu sehingga masyarakat di sekitarnya perlu mendapatkan asupan informasi tentang mitigasi dan tanggap darurat dari masyarakat Bali yang baru saja mengalami erupsi beberapa tahun lalu,” katanya.
Kepala BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa, M.Si menyampaikan bahwa dalam menghadapi erupsi Gunung Agung pemerintah dan masyarakat bahu membahu melakukan langkah langkah mitigasi maupun tanggal darurat dengan segala keterbatasan dana yang ada.Peserta workshop di kantor MFRI Yamanashi pada Kamis 26 Juni 2024. – IST
Sementara pihak FPRB menekankan pentingnya pendidikan kebencanaan pada siswa siswa sekolah dasar agar pengetahuan kebencanaan menjadi memory yang terpendam dan muncul kembali saat bencana terjadi.
Sukma Arida memberikan pengalaman pihak pemerintah dan industri wisata di Bali ketika menghadapi erupsi gunung Agung. “Meskipun ada sedikit kendala dalam menyampaikan informasi kepada turis, namun hal tersebut dapat ditangani setelah 2 pekan erupsi terjadi,” katanya.
Direktur MFRI Prof Fuji menyampaikan apresiasinya kepada delegasi masyarakat Bali yang telah hadir ke Jepang dan berbagi pengalaman dan wawasan tentang Gunung Agung. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kampus yang sudah bersedia kerja sama Dengan MFRI yakni UGM dan Universitas Udayana.
Di luar kegiatan workshop delegasi juga berkesempatan mengunjungi beberapa musium kebencanaan dan budaya Fuji di sekitar kota Kawaguchiko. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment