
DENPASAR, kanalbali.id – Godevi yang dikenal sebagai konsultan pariwisata di Bali mengundang para ahli dari berbagai institusi dan pemangku kepentingan membahas bagaimana preferensi engenai transportasi dan mobilitas dalam pariwisata Bali.
Mewakili Godevi, I Putu Gatot Adiprana, S.Par.,M.Par menilai penting untuk melaksanakan kegiatan diskusi ini.
“Generasi Milenial dan Generasi Z telah mengalami pergeseran signifikan. Tren ini tidak hanya mempengaruhi pola perjalanan wisatawan, tetapi juga menciptakan tantangan dan peluang baru dalam sistem transportasi di kawasan wisata seperti Bali,” katanya.
Sejalan dengan perkembangan era digital, wisatawan muda kini semakin mengandalkan teknologi dalam menentukan pilihan perjalanan mereka.
BACA JUGA: Musisi Iran Luncurkan Single di Ubud, Suarakan Perasaan para Imigran
Dari pemesanan transportasi, eksplorasi destinasi, hingga preferensi akomodasi, hampir semua aspek perjalanan dilakukan secara digital.
Dr. I Nyoman Sukma Arida, S.Si., M.Si, Wakil Dekan Akademik dan Perencanaan Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana menyebut, tren ini juga berimplikasi pada ekosistem transportasi di Bali, terutama bagi para wisatawan yang ingin mobilitas cepat dan praktis selama di Bali.
Dalam konteks ini, transportasi online dan transportasi lokal bukanlah entitas yang saling bersaing, melainkan bagian dari ekosistem yang lebih besar yang saling melengkapi.
“Transportasi online dan lokal bukanlah pesaing, melainkan pelengkap yang memperluas pilihan wisatawan dalam mobilitas mereka. Wisatawan memiliki kebutuhan yang berbeda, dan setiap moda transportasi memiliki perannya masing-masing,” katanya.
Artinya kedua jenis moda transportasi ini memiliki segmentasi pengguna yang berbeda, di mana umumnya wisatawan yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi waktu lebih memilih transportasi online.
Sedangkan wisatawan yang mencari pengalaman lebih autentik atau ke area yang lebih spesifik cenderung menggunakan transportasi lokal. Integrasi antara kedua jenis transportasi ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi seluruh segmen wisatawan.”
Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., CHE – Head of Research and Community Service Centre of Bali Tourism Polytechnic menyebut, hal ini semakin diperjelas dengan preferensi wisatawan muda dari Generasi Milenial dan Generasi Z yang lebih mengutamakan kemudahan serta efisiensi waktu dalam memilih moda transportasi mereka.
“Hubungan antara digital nomad dan transportasi sangat erat karena mobilitas adalah bagian utama dari lifestyle mereka. Mengingat mobilitas digital nomad yang tergolong tinggi mengharuskan mereka mencari opsi moda transportasi yang tidak hanya user friendly tetapi juga cepat dan nyaman dengan berbagai macam pilihan. Secara keseluruhan, kolaborasi antar moda transportasi adalah faktor penting bagi digital nomad dalam menentukan destinasi, produktivitas, dan kenyamanan hidup mereka.”
Untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lebih lancar bagi wisatawan, kolaborasi antara berbagai moda transportasi menjadi aspek kunci dalam pengembangan mobilitas di Bali. ( kanalbali/ RLS)
Be the first to comment