DENPASAR, kanalbali.id – Hal yang paling sering diperbincangkan ketika Pesta Kesenian Bali tiba adalah lokasi parkir. Sebagaimana diketahui lokasi parkir resmi Pesta Kesenian Bali ada dibeberapa titik yang akan dibahas pada bagian akhir artikel ini.
Gelaran akbar tahunan, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, siap memukau wisatawan dan pecinta seni pada Juni hingga Juli 2025. Event seni budaya terbesar di Bali ini kembali hadir untuk merayakan kekayaan tradisi, kreativitas, dan harmoni semesta, sekaligus memperkuat identitas budaya Bali di mata dunia.
Lokasi dan Jadwal Pesta Kesenian Bali 2025
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pusat kegiatan PKB 2025 akan berlangsung di Taman Budaya Art Centre Denpasar, destinasi utama untuk menikmati pertunjukan seni spektakuler. Sementara itu, pawai pembukaan akan digelar di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Renon, menjadi momen pembuka yang penuh warna dan semangat.
Dikutip dari laman resmi PKB pada 1 Juni 2025, ada sebanyak 15 titik lokasi di Denpasar yang akan menjadi panggung berbagai kegiatan, di antaranya:
Literasi Digital untuk Anak, Pentingkah?
-
Panggung Terbuka Ardha Candra
-
Kalangan Angsoka
-
Halaman Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
-
Kalangan Ratna Kanda
-
Depan Gedung Kriya
-
Seputaran Area Taman Budaya
-
Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali
-
Kalangan Ayodya
-
Kalangan Madya Mandala
-
Lantai Bawah Gedung Ksirarnawa
-
Ruang Rapat Padma
-
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
-
Ruang Cinema Bawah Gedung Ksirarnawa
-
Gedung Ksirarnawa
-
Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung)
Ragam Kegiatan Penuh Makna
Pesta Kesenian Bali 2025 menghadirkan 10 jenis kegiatan yang kaya akan nilai budaya dan seni, yaitu:
-
Wimbakara – Kompetisi seni yang menampilkan bakat terbaik.
-
Widyatula – Diskusi dan seminar tentang seni dan budaya.
-
Rekasadana – Pergelaran seni yang memukau.
-
Kandarupa – Pameran karya seni visual.
-
Utsawa – Festival seni tradisional dan kontemporer.
-
Peed Aya – Pawai budaya yang meriah.
-
Adhi Sewaka Nugraha – Penghargaan untuk para pelaku seni.
-
Jantra Tradisi Bali – Pelestarian tradisi Bali.
-
Bali World Culture Celebration – Kolaborasi seni internasional.
-
Kryaloka – Lokakarya seni untuk berbagi ilmu.
Tema dan Pembukaan PKB 2025
Mengusung tema Jagat Kerthi Lokahita Samudaya, yang berarti harmoni semesta untuk kesejahteraan bersama, PKB 2025 akan dibuka pada Sabtu, 21 Juni 2025. Rangkaian acara diawali dengan Peed Aya, pawai budaya megah di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Renon, mulai pukul 14.00 WITA. Malam harinya, pengunjung dapat menikmati Rekasadana, pergelaran seni memukau di Panggung Terbuka Ardha Candra, mulai pukul 20.00 WITA.
Tema ini mencerminkan semangat Bali untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan budaya, sekaligus mempromosikan pariwisata budaya yang berkelanjutan.
Fasilitas dan Parkir
Panitia PKB 2025 telah menyiapkan fasilitas parkir yang memadai untuk pengunjung dan peserta. Area parkir tersedia di Balai Banjar Kedaton dan kampus ISI Denpasar. Khusus untuk seniman, parkir disediakan di sisi timur Art Centre, tepatnya di belakang panggung Ardha Candra, memudahkan akses menuju lokasi pertunjukan.
Kolaborasi Seniman Lokal dan Internasional
Pesta Kesenian Bali tidak hanya melibatkan seniman lokal Bali, tetapi juga mengundang talenta dari berbagai daerah di Indonesia dan negara sahabat. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari Bali World Culture Celebration, yang menampilkan keberagaman budaya dunia dalam satu panggung.
Pembukaan Resmi dan Durasi Acara
Hingga 6 Mei 2025, belum ada pengumuman resmi dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengenai pejabat negara yang akan membuka PKB 2025. Namun, seperti tradisi sebelumnya, acara ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, memberikan kesempatan bagi wisatawan dan masyarakat untuk menikmati kekayaan seni dan budaya Bali.
Ajang Promosi Budaya dan Pariwisata
Pesta Kesenian Bali 2025 tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga magnet bagi pariwisata Bali. Dengan puluhan kegiatan seni, pawai budaya, dan pergelaran spektakuler, PKB 2025 siap menyapa wisatawan domestik dan mancanegara, sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata budaya terdepan. ***
