
DENPASAR, kanalbali.id – Amblesnya amblesnya Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, bakal berdampak kepada kunjungan wisatawan domestik atau wisdom ke Bali.
“Tentu saja yang domestik (terdampak). Karena wisatawan dari Jawa lintas Ketapang Gilimanuk kan cukup banyak,” kata Gubernur Koster usai mengikuti Rapat Paripurna di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Bali, Rabu (9/7).
Selain itu, kemunculan lubang raksasa di jalan itu juga menyebabkan lalu lintas Jawa-Bali macet, karena para pengendara dan wisdom ke Bali untuk sementara dialihkan ke rute di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena jalan itu adalah jalan nasional.
“Sudah ditinjau ke lapangan dan saya minta segera diselesaikan pekerjaannya. Butuh waktu paling lama tiga minggu untuk menyelesaikan ini sampai tuntas. Tapi diupayakan oleh kepala balai bisa lebih cepat dari tiga minggu,” imbuhnya.
Ia menerangkan, untuk perbaikan jalan jebol itu harus diuruk karena perlu pemadatan. Tetapi, pihaknya juga meminta agar pekerjaan perbaikan jalan itu bisa selesai dia Minggu kedepan.
“Karena di dalam perlu perbaikan, perlu mengurug segala macam, perlu pemadatan. Saya sudah meminta (percepatan) hitungannya tiga minggu. Kalau bisa lebih cepat dari tiga minggu, iya dua minggu-lah. Memang karena labil di situ, tidak bisa cepat. Jadi harus dipelajari struktur tanahnya,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah jalan jebol hingga menimbulkan lubang raksasa yang berlokasi di depan Pasar Bajera, di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (7/7) sekitar pukul 16:00 WITA.
“Diduga jalan jebol diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan di bawah di jalan tersebut terdapat saluran irigasi,” kata Iptu Berata.
Sementara, jalan tersebut merupakan jalan nasional rute Denpasar-Gilimanuk dan saat hujan dengan intensitas tinggi atau lebat membuat jalan itu jebol dan semakin membesar.
“Sebelumnya sudah terdapat lubang di pinggir jalan tersebut, dikarenakan tepat di jalan tersebut terdapat saluran irigasi dari arah utara menuju selatan yang berada di bawah jalan itu. Sehingga mengakibatkan jalan jebol dan arus lalulintas ditutup total,” imbuhnya.
Lewat peristiwa tersebut, kemacetan cukup panjang dan para pengendara dialihkan ke jalan alternatif yang berada di kawasan tersebut.
“Sementara arus lalulintas tertutup total dan dialihkan ke jalan alternatif lain,” ujarnya. ( kanalbali/KAD )