
DENPASAR, Kanalbali – Aksi blokade yang dilakukan Pecalang Desa Adat Pesanggaran, Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita di kawasan Suwung, sangat disayangkan Gubernur Bali I Wayan Koster. Menurutnya aksi tersebut tidak seharusnya terjadi demi kebaikan bersama.
“Kita sangat sayangkan Pecalang kita kok sampai mengambil tindakan seperti itu, mestinya pemerintah kota Denpasar bisa mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan itu, sebelum akhirnya jadi seperti sekarang,” Ungkap Koster saat ditemui setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Monumen Bajra Sandhi Renon Denpasar, (28/10).
Koster berpandangan, masalah kebakaran yang terjadi di TPA Suwung seharusnya bisa diatasi lebih capat. Dengan melakukan tindakan cepat masyarakat tidak mungkin melakukan aksi blokade terhadap truk pembuangan sampah.”Kita lihat sekarang, masyarakat sampai bereaksi seperti itu (blokade Tempat Pembuangan Akhir). Itu terjadi karena tidak ada tindakan cepat,” tegasnya.
Kendati demikian, Koster memastikan perhari ini persoalan blokade Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita di kawasan Suwung sudah berjalan normal seperti biasanya. “Tapi hari ini sudah bisa diatasi,” singkatnya.
Seperti diketahui, Sejumlah warga dan Pecalang Banjar Pesanggaran kelurahan Pedungan melakukan blokade truk-truk pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Sabtu pagi (26/10). Hal ini dilakukan karena pada Jumat siang (25/10), TPA Suwung terbakar sehingga truk sampah yang berlalu lalang menggagu prosengs pemadaman api.
Aksi blokade tersebut, berdampak juga terhadap beberapa tempat penimbunan sampah sementara di beberapa titik kota Denpasar. Banyak timbunan sampah yang mulai mengeluarkan bau tak sedap akibat pengangkutan terhenti. (KR 11)