BULELENG- Kasubbag Humas Polres Buleleng, Bali, Iptu I Gede Sumarjaya menyampaikan, ibu pembuang bayi dan kekasihnya telah melasungkan pernikahan.
Kendati, begitu terhadap dugaan tindak pidana yang terjadi untuk sementara terhadap tersangka diduga melanggar pasal 181 KUHP. Namun, demikian kasus ini masih tetap dilakukan pemeriksaan secara intensif.
“Iya, telah melangsungkan perkawinan sesuai dengan agama dan kepercayaannya dan terhadap bayi yang sudah dilakukan otopsi sudah diserahkan dan diterima pacar (atau) suami tersangka pada sore hari. Setelah, melangsungkan perkawinan dan dimakamkan di kuburan Banjar Dinas Keloncong Desa Kerobokan,” kata
Sumarjaya, Selasa (6/4) sore.
Ia juga menyampaikan, bahwa pada hari ini Selasa (6/4) juga dilakukan reka ulang atau rekontruksi dugaan kasus pembuangan bayi yang dimulai pukul 10.30 Wita, yang dilaksanakan di dua TKP.
Reka ulang yang pertama, dilakukan di rumah si ibu yang melahirkan bayi beralamat di Jalan W.R Supratman, Buleleleng, dan yang kedua dilaksanakan di rumah tempat bayinya ditaruh di Desa Kerobokan, Buleleleng.
Reka ulang secara keseluruhan terdiri dari 45 adegan dan adegan yang dilaksanakan di rumah ibu bayi yang melahirkan terdapat 34 adegan dan terlihat pada adegan ke 7, 8 dan 9, ibu bayi korban terlihat melahirkan tanpa ada bantuan dari pihak lain. Setelah, melahirkan selanjutnya membungkus bayi dengan kain dan dimasukkan kedalam tas plastik untuk dibawa kerumah pacarnya dengan menggunakan sepeda motor.
Kemudian, sampai di rumah pacarnya bayi yang ada dalam kantong plastik selanjutnya dikeluarkan dan dimasukkan kedalam kotak atau kardus dan ditutupi dengan salah satu kotak atau kardus yang ada. Adegan tersebut nampak terlihat jelas pada reka ulang ke 40 dan 41.
Seperti yang diberitakan, pembuang mayat bayi perempuan di dalam kardus di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Selasa (23/3) lalu sekitar pukul 16:00 Wita telah diketahui. Polisi mengamankan si ibu pembuang bayi dan kekasihnya pada Rabu (24/3) lalu. (KAD)
