DENPASAR, kanalbali.id – Perupa Bali Made Bayak bakal memboyong sejumlah karyanya untuk dipamerkan di Art:1 New Museum, Jakarta. Pada event yang difasilitasi oleh Galeri Zen 1 tersebut, Bayak bakal mempersembahkan karya bertemakan ‘Plastilitikum’ alias seni di zaman sampah plastik.
“Juga akan workshop dimana peserta saya ajak membuat sendiri karya seni dari bahan plastik bekas dan menjadikannya sebagai pesan lingkungan yang kuat,” kata alumni ISI Denpasar, Bali, Rabu (8/2/2022). Pembukaan pameran adalah pada Kamis (9/2/2022) sedang Workshop dilakukan pada Jumat, 10 Juni 2022.
Bayak sendiri sudah terobsesi cukup lama untuk mengembangkan kemampuan mengolah plastik bekas menjadi karya seni. Ini karena latar belakangnya sebagai anak yang dibesarkan di Tampaksiring Bali.
Awas Penipuan Skema Ponzi, Kenali Cirinya
BACA JUGA: Buat Klip Single ‘Kembali ke Akar’, Begini Aksi Gila Navicula
Tempat ini dikenal merupakan lokasi peradaban air Bali kuno di sepanjang sungai Pakerisan dan Petanu dengan dua sistem Subak Pulagan dan Kumba yang menghasilkan padi melimpah karena ditopang sumber air yang melimpah. Seiring dengan itu berbagai tradisi pemujaan dan pemuliaan akan air muncul dalam ritual di desa.
Namun seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, sungai-sungai itu hari ini mulai tercemar oleh manusia yang membuang sampah dan sebagian besar adalah sampah plastik.
“Munculah kemudian imaji “baru” dalam benak saya tentang mahluk-mahluk asing, monster, mahluk mitologi yang terbungkus oleh sampah plastik, selain berbagai macam Wong Samar dalam kepercayaan masyarakat local” katanya.

Mereka itu dalam imaji Bayak menjadi penghuni jurang, sungai dan berakhir di lautan, cosmology atau siklus alam sedang terganggu dengan hadirnya material “baru” plastik dan sintetik kemudian ikut “mewarnai” peradaban dan budaya manusia hari ini.
Imajinasi itulah yang dituangkannya dalam seri karya berbahan sampah plastik yang sudah bersih.
“Ini saya kumpulkan dari berbagai tempat, bentuk asli dari material plastic kemudian direspon menjadi bentuk monster lucu berkepala 2 atau 3, mata yang besar lebih dari 2, dengan warna cerah, ada juga menjadi seperti sebuah topeng dan bahan dari balon helium plastic temuan, bekas mainan anak-anak,” katanya. (kanalbali/RLS/RFH)



Be the first to comment