Tangani Demo Omnibus Law, Polda Bali Kedepankan Persuasi

APARAT Kepolisian berdialog dengan pengunjukrasa saat unjuk rasa terjadi di lingkungan DPRD Bali - KAD

DENPASAR– Akhirnya pihak kepolisian Denpasar, Bali, berhasil meredam massa aksi di Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, tepatnya di Kampus Universitas Udayana, Kamis (8/10) malam.

Situasi kembali kondusif sekitar pukul 19:53 Wita dan polisi akhirnya berhenti menembakkan gas air mata dan water cannon. Kemudian, kembali dengan kondusif dan di Jalan Sudirman, Denpasar, terlihat sepi.

Sementara Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose menyampaikan, untuk situasi sudah aman dan tidak ada petugas yang terluka dan tak ada yang dilakukan penangkapan kepada para mahasiswa.

“Semua kita lakukan dengan humanis tapi dengan cara-cara standar SOP yang berlaku. Jadi, ini yang sudah dilakukan oleh anggota. Saya berusaha menenangkan anggota sehingga tidak terpancing dengan provokasi yang ada,” kata Petrus saat memantau demonstrasi, Kamis (8/10).

Ia juga menyampaikan, untuk menenangkan massa pihaknya melakukan dengan ke arifan lokal. Sehingga, para mahasiswa yang terjebak di dalam Kampus Universitas Udayana pun keluar dan pulang kerumahnya.

“Bisa dilihat kita dengan kearifan lokal. Karena banyak juga yang hadir dan ikut itu bukan orang Bali. Sehingga saya menggunakan bahasa Bali kearifan lokal untuk berbicara dan banyak mereka yang keluar,” kataya.

“Saya memantau langsung dan mereka keluar pelan-pelan. Dan, akhirnya saya juga lakukan wawancara itu hanya disuruh mereka itu bukan tipikal pada mahasiswa Bali. Ini sengaja,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa untuk selanjutnya pihaknya akan melakukan patroli bersekala besar untuk memantau orang-orang yang ingin memprovokasi. Ia juga menyampaikan, bila ada aksi lagi apakah dizinkan atau tidak. Pihaknya, tentu sesuai maklumat Kapolri dan Undang-undang yang ada.

“Jangan sampai orang yang datang di sini memancing situasi masih melakukan kegiatan dan sebagainya. Dalam situasi pandemi kita akan bertindak sesuai dengan maklumat Kapolri dan Undang-undang yang ada,” ujarnya.

“Ini mahasiswa, kita berusaha persuasif. Ini anak-anak kita, anak-anak saya. Sehingga, saya perintahkan tidak ada penangkapan. Semua kita lakukan dengan persuasif. Saya anggap selesai,” ujar Petrus. ( kanalbali/KAD )

SALAH_SATU poster yang dibawa pengunjuk rasa – KAD

Seperti yang diberitakan, para ratusan massa aksi menutup Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, dan akhirnya ricuh kemudian dibubarkan oleh pihak kepolisian, pada pukul 18:18 Wita, Kamis (8/10).

Para massa aksi juga sempat melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian dengan melempar batu, ketika pihak kepolisian bergerak untuk membubarkan massa aksi yang berkumpul di jalan.

Massa aksi akhirnya mundur karena ditembak gas air mata dan water cannon oleh pihak kepolisian dan berlari mundur. Hingga, saat ini pihak kepolisian masih melakukan himbauan dan menebakkan gas air mata ke massa aksi agar membubarkan diri. (*).