
DENPASAR, kanalbali.id – Sekretaris Daerah (Sekda ) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menerangkan soal Lintas Rel Terpadu (LRT) yang direncanakan oleh pemerintah dan menurutnya untuk LRT di Bali feasibility study (FS) atau studi kelayakan saja belum dilaksanakan.
Indra mengatakan, bahwa setahu dia Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan untuk LRT baru FS dan untuk ground breaking LRT Bali akan direalisasikan pada awal tahun 2024, pihaknya belum mengetahuinya.
“Itu kan dinyatakan oleh Bapak Luhut, Menkomarves. Beliau menyatakan akan segera melaksanakan feasibility study. (Kalau ground breaking), saya tidak bisa jawab, yang saya bisa jawab akan dilakukan FS,” kata dia, di Kantor DPRD Bali, Senin (2/10).
BACA JUGA: Pakai Gaya Politik Move On, Kaesang Target Punya Fraksi di DPR RI
Indra menegaskan, bahwa untuk LRT di Bali saat ini yang akan dibahas baru studi kelayakan bukan pembangunan LRT,,”Jadi baru studi kelayakan, belum membangun yah. Studi kelayakan-lah yang akan menentukan layak dibangun atau tidak,” imbuhnya.
Perlunya Sopan Santun di Media Sosial
Sementara, untuk kategori layak itu seperti layak lingkungannya, layak keuangannya, dan prospek kedepannya, dan lain-lainnya,”Layak itu, iya layak lingkungannya, layak keuangannya, layak prospeknya kedepan. Jadi yang disampaikan Bapak Luhut akan segera melaksanakan feasibility study, bukan membangun,” ujarnya.
Sementara, pihaknya menyatakan bahwa untuk studi kelayakan belum dibahas atau dilakukan dan bila memang nanti sudah dilaksanakan dan ada hasil feasibility study baru ditindaklanjuti.
“FS-nya saja belum. Kan Bapak luhut ngomong di media akan segera melakukan FS. Nanti hasil FS baru akan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dukung Ganjar, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi di Bali Deklarasikan Rumah Bersama Pelayan Rakyat
Sementara, saat ditanya apa ada kemungkinan lahan tanah yang akan dibangun LRT di Bali akan meningkat 10 kali lipat. Pihaknya menyatakan kalau soal itu tergantung hasil feasibility study dan berapa lama hasil feasibility study akan keluar pihaknya juga tidak mengetahuinya.
“(Kalau tanah meningkat 10 kali lipat) tergantung hasil FS (dan berapa lama FS dibahas), kurang tau saya, karena yang melakukan dari Kementrian PU,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah akan melakukan groundbreaking pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bali pada 2024. Pemerintah memang berencana membangun LRT di Bali dengan skema rel bawah tanah atau underground.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, nantinya LRT Bali akan dibangun dengan rute Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Seminyak dan Canggu. Katanya, pembangunan LRT Bali tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi LRT (di Bali) akan underground, akan dibuat dari bandara sampai ke Seminyak dan Canggu,” jelasnya ketika ditemui di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9) lalu. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment