
DENPASAR, kanalbali.id – Urban Social Forum (USF) mendorong pembangunan perkotaan yang berlandaskan pada prinsip inklusivitas, keberlanjutan, dan partisipasi masyarakat. Tahun ini perhelatannya yang ke-11 akan berada di Denpasar, Bali.
“Bali sering dilihat dari kacamata pariwisata, padahal warga kota di sini mulai menghadapi dampak serius dari pembangunan kota,” kata Vanesha Manuturi dari Yayasan Kotakita yang menginisiasi acara ini, Selasa (26/8/2025) dalam jumpa pers di Kubukopi.
Masalahnya mulai dari isu tata ruang, transportasi, hingga sampah. “Urban Social Forum hadir di Denpasar untuk menjadi wadah bagi warga kota untuk saling belajar, bertemu, dan bergerak bersama,” ujarnya.
Urban Social Forum merupakan agenda tahunan berbentuk ruang terbuka dan inklusif untuk berdiskusi tentang gagasan, pengalaman dan pengetahuan, serta ruang bertemu dan berjejaring aktivis sosial urban dan organisasi yang bergiat di isu-isu perkotaan di Indonesia.
Sejak diinisiasi oleh Yayasan Kota Kita (kotakita.org) di tahun 2013, USF telah melibatkan ribuan mahasiswa, aktivis, akademisi, praktisi, komunitas, dan organisasi isu perkotaan dan memfasilitasi ruang-ruang diskusi dan kolaborasi di Solo, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Makassar.
Dari tahun ke tahun, USF membawa tema besar ‘‘Another City is Possible!”, sebuah ajakan publik untuk bersama-sama bermimpi, menggagas ide dan inisiatif kerja dan kolaborasi, untuk menciptakan kota yang sejahtera dan dibangun atas partisipasi masyarakat.

USF ke-11 akan diadakan pada tanggal 30 – 31 Agustus 2025 di Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa, serta beberapa titik ruang publik lainnya di Denpasar.
Rangkaian acara akan dimulai pada pukul 10:00 WITA sampai selesai. Melalui kolaborasi dengan 41 komunitas, organisasi, dan institusi dari berbagai kota di Indonesia, Urban Social Forum akan menghadirkan 15 panel diskusi, 9 lokakarya dan 2 penayangan ?lm yang melibatkan lebih dari 60 narasumber, mewakili akademisi, aktivis, mahasiswa, dan pemerintah.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Warga yang tertarik mengikuti dapat mendaftarkan diri di: urbansocialforum.or.id.
Beberapa tokoh dan komunitas perkotaan yang akan hadir dan terlibat dalam Urban Social Forum adalah Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, I Gusti Agung Made Wardana, akademisi hukum lingkungan sekaligus penulis dari ‘Berebut Bali: Pertarungan atas Ruang dan Tata Kelola’, BaleBengong melalui lokakarya ‘Complaining 101’ akan mengajarkan cara melapor melalui platform ProDenpasar, Koalisi Berhak Bergerak yang akan menyelenggarakan panel diskusi ‘Bergerak Bersama: Perjuangan Warga Biasa untuk Transportasi yang Adil di Bali, serta Kisara PKBI Bali yang akan menayangkan ?lm berjudul ‘Purusa, Utama?’ dan ‘F(l)ight’.
Berkolaborasi dengan Capybara, Stravenues, Koalisi Pejalan Kaki, dan Climate Reality Indonesia, Urban Social Forum 11 juga akan melangsungkan tur jalan kaki yang akan melewati dua rute, di Pantai Segara Ayu Sanur dan Taman Kota Denpasar. Sementara itu di area pameran Studio Aksi, akan ada juga instalasi interaktif dari Kota Kita, Anugerah Jurnalis Warga 2025, dan Greenpeace Indonesia.
Dalam semangat kewargaan, Urban Social Forum 11 ingin merayakan dan memperkuat solidaritas di antara para aktor masyarakat sipil, meski dengan isu dan latar belakang yang berbeda-beda, baik berusia tua atau muda, yang sudah mapan maupun yang baru muncul. Tujuan dari Urban Social Forum 11 adalah menemukan persamaan di tengah perbedaan tersebut, sehingga dapat menjadi dasar dan panduan bagi warga kota untuk berjuang bersama menuju masa depan yang lebih baik bagi kota-kota di Indonesia.
( kanalbali/RLS/RFH)