SAAT ini hampir semua orang membutuhkan Google. Mulai dari anak sekolah yang kerap kali mencari informasi pelajaran lewat google saat sekolah daring hingga para lansia agar tetap aktif selama di rumah.
Fred Kees Charles Bundah, Founder Yayasan Mutiara Hitam Papua dalam Webinar Literasi Digital wilayah Nduga, Papua, Jumat 5 November 2021 mengatakan bahwa banyak manfaat dari mesin pencari Google.
“Fungsi pencari Google selain untuk mengindeks alamat dan konten di situs web juga bisa menyediakan informasi melalui kata kunci. Selain itu google juga kerap kali dijadikan untuk media pemasaran untuk orang-orang yang berkecimpung di bidang usaha,” ujar Fred dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Lebih lanjut, Fred juga menjelaskan cara kerja Google, di antaranya dengan Crawling yaitu menjelajah dan mendata serta indexing dan ranking.
Terkait untuk menjelajah mesin pencari Google, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar lebih efektif. Yaitu menghindari menggunakan satu keyboard dan harus lebih spesifik tetapi jangan terlalu Panjang juga. Selain itu gunakan (“) untuk mencari informasi secara tepat misalnya hukum Newton. Gunakan juga (*) untuk mencari kata yang hilang, misalnya mencari lagu lirik lagu Peterpan bayangkan ku mela* menghilang.
Selain itu gunakan tanda minus untuk menyingkirkan hasil pencarian yang tidak diinginkan misalnya Manchester-football. Mencari hasil berdasarkan file type misalnya aljabar PDF dan mencari di antara dua nilai waktu misalnya perdana menteri Australia 1980 2010.
“Saya ingin mencari perdana menteri Australia antara 1980 sampai 2010 berarti saya ketik 1980.. (titiknya 2 kali) 2010,” jelasnya.
Harus diingat juga bahwa mesin pencarian memaksimalkan menu-menu yang terdapat pada mesin pencari. Google sangat populer karena Google betul-betul menyampaikan satuan dari mesin pencari. Selain itu banyak layanan atau fasilitas fasilitas yang ditawarkan sehingga kita mudah untuk mencari informasi.
Cegah Terpapar Hoaks, Jangan Asal Klik Berita Provokatif dan Tidak Jelas Ya!
“Salah satu yang berkaitan dengan Google yaitu YouTube dan sekarang yang sering digunakan saat pandemi inilah google forms yang menyediakan fasilitas pendaftaran online,” terangnya lagi.
Ada sejumlah tips untuk memilih informasi dari mesin pencari:
- Perhatikan sumber websitenya. contoh:www.papua.go.id. Jangan hanya baca judul aja tapi baca sumbernya juga. Kalau dari pemerintah biasanya ada .go.Id itu sumber yang terpercaya.
- Waktu penerbitan informasi apakah masih relevan untuk saat ini? Biasanya informasi-informasi yang kredibel harus sudah ada jurnalnya untuk membedakannya dengan berita hoax. Karena di Indonesia sekitar 800.000 web yang menyebarkan hoax dan itu sangat sungguh menjadi virus bagi kita.
- Perhatikan penulis atau pengarang. Ketika teman-teman membaca informasi di website di mesin pencarian informasi dengan banyaknya website yang ada. Perhatikan dulu siapa penulisnya misalnya teman-teman di sini cari informasi tentang kesehatan lalu yang berisi informasinya itu seorang guru atau seorang yang kerja kantoran apakah relevan atau tidak. Kecuali yang menulis informasinya dokter itu masih bisa masih bisa dipercaya informasinya.
Selain Fred juga hadir pembicara lainnya yaitu Ilham Faris, Digital Strategis & National Facilitator, Forita Djadi, Pemilik Deva Wedding & Event dan Ichal Muhammad sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment