Media Sosial Juga Bisa Jadi Korban Phising, Ini yang Bisa Kamu Lakukan untuk Jaga-jaga!

pixabay by Alexas-Fotos

SEBAGAI salah satu jenis kejahatan digital, masyarakat Indonesia pasti sudah sangat sering mendengar kata phising atau usaha pencurian informasi pribadi seseorang mulai dari nama lengkap, email hingga data finansial.

Tapi pernahkan Anda bertanya mengapa seorang penjahat dunia digital mau repot-repot melakukan phising ke akun media sosial personal?

Dikatakan oleh Managing Director IMFocus Digital Consultant, Alek Iskandar, bahwa korban phising bisa siapa saja, bukan hanya publik figur atau perusahaan tapi semua warga internet.

“Para penjahat cyber ini akan memancing korban untuk memberi informasi tanpa kita sadari. Korbannya siapa? Siapa saja di muka bumi,” kata Alek saat berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat (13/8/2021).

Untuk itu ia mengingatkan masyarakat agar terus berhati-hati di dunia digital dan tidak asal mengklik link dari sumber yang tidak jelas.

“Namanya penjahat makin lama makin canggih dan makin lama makin pintar tapi tidak menutup kemungkinan yang akan dibidik adalah akun media sosial Anda,” ujarnya.

Dari segi manfaat, kata Alek, pelaku kejahatan dunia digital bisa memanfaatkan media sosial yang telah dibidik untuk diperjual belikan atau melakukan kejahatan hasul lainnya.

“Media sosial bisa diperjual belikan, bisa disalahgunakan, dihasut untuk meminjam uang. Kita harus hati-hati termasuk menjaga akun e-commerce kita. Jadi sebetulnya apa yang ada di dunia online, bisa diserang dengan teknik phising,” katanya.

pixabay by geralt

Ada beberapa hal yang bisa masyarakat lakukan untuk menghindari phising, terutama di akun media sosial.

Misalnya mengedukasi diri tentang phising, selalu cek siapa pengirim email, jangan asal mengklik email, tidak asal memberi data pribadi, cek akun online secara rutin, gunakan 2FA dan menggunakan antivirus yang baik serta selalu scan malware.

Selain Alek Iskandar, hadir pula pembicara lain dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara yaitu Head of Marketing The Goods Dept Hendrick Setioadithyo, Sekretatis Dinas Kominfo Sahmi Salim dan Putri Masyita.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.