
SAAT ini semua orang termasuk anak-anak sangat mudah mengakses internet. Inilah tantangan terberat para orang tua saat ini untuk membimbing anak-anak agar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal-hal positif, tidak malah terseret arus negatif dari ruang digital.
Seperti yang dikatakan oleh Darwin Wu, Director GELTECH saat menjadi nara sumber di Webinar Literasi Digital wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat 24 September 2021, bahwa mejadi tantangan bagi orang tua di saat anak-anak mendapat kemudahan akses internet. “Saat ini anak-anak makin mudah untuk memasuki dunia online. Para orang tua dihimbau untuk membantu anaknya belajar berperilaku yang pantas dan aman ketika berinternet bukan hanya mengajari tentang situs mana yang aman dan pantas diakses,” ujar Darwin dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Lebih lanjut kata Darwin, tantangan orang tua lainnya adalah kebebasan online anak-anak yang tanpa aturan. Karena anak-anak leluasa mengunjungi situs dan berkomunikasi melalui jejaring sosial. “Orang tua diharapkan menerapkan aturan berinternet dan terlibat dalam penggunaannya,” imbuh Darwin.
Selain itu, dengan banyaknya platform media sosial yang pasti diikuti oleh anak-anak, banyak sekali beragam konten bersliweran. Dan anak terhubung dengan internet mendapatkan beragam konten informasi secara otomatis tanpa saringan. Tugas orang tualah mendampingi anak untuk berpikir kritis dan analitis tentang apa yang mereka dapat.
Sementara di satu sisi anak ingin kebebasan, sehingga orang tua perlu memberikan arahan melalui diskusi tentang topik topik terkini dengan anak. Sehingga anak merasa mendapatkan kebebasan dan orang tua dapat mengontrol dengan cara yang aman dalam penggunaan internet.
Menjadi tugas orang tua untuk mengenalkan internet kepada anak sesuai usia anak. Semisal usia 2 sampai 6 tahun anak tidak diperkenankan menggunakan internet sendiri.
Banyak peran orang tua yang harus dijalankan di tengah derasnya informasi dari dunia internet. Diantaranya orang tua harus menumbuhkan karakter anak sejak dini sebagai pondasi pertahanan terhadap pengaruh lingkungan. Orang tua juga harus mendampingi anak agar mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua.

Tak hanya itu, orang tua jualah yang harus memilih situs yang mendidik terkait dengan kesiapan sekolah misalnya pengenalan huruf angka dan pengetahuan dasar.
Untuk anak usia 7-12 tahun, anak mulai meminta kebebasan lebih banyak kepada orang tua untuk mengeksplorasi sendiri dalam berinternet. Di sini peran orang tua untuk menempatkan perangkat komputer di tempat terbuka dan memasang perangkat penggunaan internet agar anda tetap leluasa. Di usia anak ini, orang tua juga wajib membuat aturan bersama mengenai waktu penggunaan internet.
Sedangkan usia 13-15 tahun anak membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Sehingga peran orang tua adalah mengenalkan fungsi internet untuk membantu tugas sekolah maupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Di usia ini orang tua juga harus menempatkan perangkat komputer di tempat terbuka dan memasang perangkat pengamanan penggunaan internet agar anda tetap leluasa. Pun di usia ini orang tua harus membuat aturan waktu penggunaan internet bersama anak.
Usia 16 sampai 18 tahun anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya mereka mencoba mencari informasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasarannya. Peran orang tua masih seperti usia sebelumnya tapi harus ditambahkan dengan memberikan pemahaman agar anak tetap waspada terhadap keberadaan pihak yang dapat merugikan mereka dalam penggunaan media sosial.
Dan jika di rumah ada anak usia 0-6 tahun gunakan internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa. Dan Pelajarilah sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh internet bersama dengan anggota keluarga yang lain.
Selain Darwin pembicara lain adalah Aditya Sani, Founder Briefer.idm Dr.Tri Ana Setyarini, S.Si, M.Cs, Kaprodi Teknik Informatika ASTIKOM Uyelindo Kupang dan Putri Langi sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment