Ancaman Kejahatan Siber Meningkat Seiring Pertumbuhan Pengguna Internet

pixabay by stevepb

BERDASARKAN data internetworldstats, pengguna internet Indonesia meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 175,4 juta menjadi 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia.

Dalam 3 bulan pengguna internet tumbuh 12 juta. Bisa dibilang hal ini merupakan kabar baik sebab semakin banyak orang memanfaatkan teknologi. Kita senang orang Indonesia mulai mengenal pemanfaatan internet karena inilah sarana dari pemanfaatan kemajuan teknologi,” kata Adji Srihandoyo, Business Development Director, Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu 17 November 2021.

Peningkatan tersebut perlu diimbangi pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik. “Perilaku pengguna internet (warganet) Indonesia perlu ditingkatkan terus. Kita adalah bangsa yang berbudaya, tapi hal tersebut kurang terlihat sehingga ketika beraktivitas di ruang digital harus disertai dengan meningkatkan nilai budaya dan etika,” katanya.

Selain itu, pengguna internet juga perlu memanfaatkan ruang digital secara optimal. Pasalnya banyak hal positif dan manfaat yang bisa diperoleh dari internet jika pengguna mengoptimalkan waktunya saat berselancar di ruang digital.

“Namun demikian, pengguna juga perlu paham bahwa internet memiliki ancaman ancaman kejahatan digital yang ikut muncul dari semakin tingginya penggunaan ruang digital ini,” kata Adji.

Untuk itu lanjut Adji pemerintah juga sudah memagari dampak penggunaan ruang digital dengan membuat undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang UU ITE  sehingga pemerintah merasa perlu membuat undang-undang ini untuk menjamin adanya keamanan dan kenyamanan dalam pemanfaatan internet.

Kejahatan digital ini termasuk serangan siber di Indonesia badan siber dan sandi negara bssn mendeteksi ada serangan sepanjang tahun 2020. Serangan siber ini dilakukan dengan berbagai cara yang kerap kali kita tidak sadar tengah diintai oleh pelaku kejahatan siber.

Serangan siber di antaranya penipuan pornografi terorisme penyadapan ujaran kebencian pencurian data pencemaran nama baik.

Perlu Waspada, Tak Semua Pengguna Internet itu Orang Baik

“Kadang-kadang kita tidak sadar sudah ada orang yang berupaya menipu seperti investasi dana atau penawaran produk dan kita tidak sadar kalau ini udah awal dari penipuan,” lanjutnya.

Sementara itu pornografi bukan budaya namun kita cuma disuguhi hal-hal seperti ini tapi kita bisa terpapar oleh ini. Juga kadang teroris memanfaatkan jaringan internet untuk melancarkan aksinya.

Sejumlah kasus besar cyber crime yang pernah terjadi di Indonesia adalah phishing, pencurian data pribadi korban seperti user ID password dan lainnya. Juga DDOS yaitu kelumpuhan sistem serangan terhadap server dengan menghabiskan resource yang ada di website.

Selain itu pembajakan situs website melalui web deface karena kadang kita tidak sadar ada website palsu nampaknya mirip padahal padahal website palsu.

Selain Adji, juga hadir pembicara lainnya yaitu Azizah Zuhriyah, SE, MM, Division Head Finance TC Invest, Yohanes Yacobus Werang Kean, S.Pd, M.Pd, Dosen Uniflor, Fitriyani sebagai Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.