
BADUNG, kanalbali.id – Upaya konservasi mangrove di berbagai pesisir Indonesia terus dilanjutkan EIGER Tropical Adventure.
Pada Kamis (19/12) berlokasi di salah satu pesisir Tubanyang bermuara ke Teluk Benoa, PT Eigerindo MPI selaku distributor tunggal untuk brand EIGER menanam 3.000 bibit pohon mangrove.
Aksi penanaman pohon mangrove dilakukan dengan mengajak belasan store leader maupun retail assistant yang mewakili berbagai toko EIGER di Pulau Bali.
Medan berlumpur tebal akibat sedimentasi sungai di muara Teluk Benoa menjadi tantangan sendiri dari penanaman mangrove EIGER kali ini.
BACA JUGA: Yuk Simak, Keseruan Inisiatif Saya Pilih Bumi, EIGER Adventure dan Sea Soldier
Mengenal Metode File Sharing di Era Digital
Ebenhard Ekaputra CSR Officer PT Eigerindo MPI menjelaskan, kondisi mangrove di Desa Tuban cukup menantang. Pasalnya mangrove berada di lahan lumpur tebal karena sedimentasi dan sampah muara sungai bahkan sampah plastik kiriman gelombang.
“Kalau tanpa perawatan, bibit mangrove tidak akan bertahan lama dan tidak bertumbuh,” jelasnya.
“Komitmen EIGER terjun langsung menanam 3.000 mangrove muara Teluk Benoa. Sekaligus kami berkomitmen untuk menjaga dan memastikan tingkat tumbuh dan hidup mangrove yang ditanam minimal berada di angka 50%.,” jelasnya.

“Tiap beberapa periode kami akan melakukan perawatan berkala dan penanaman kembali bibit yang mati tersapu angin dan gelombang,” ungkap Ebenhard.
Demi mencapai lokasi penanaman mangrove yang disepakati oleh EIGER dan Kelompok Nelayan Wanasari, butuh perjuangan menapaki sedimentasi lumpur tebal dan sampah di muara sungai.
Sembari menenteng bibit mangrove satu per satu, 15 orang perwakilan store leader maupun retail assistant EIGER di Bali, berhasil menanam seluruh bibit yang dibawa. Tim EIGER ini berasal dari toko EIGER di Teuku Umar, Sunset Road Seminyak, Gatot Subroto Bali, Canggu, Uluwatu, Sanur, hingga toko EIGER di Tabanan.
\“Zona penanaman ini dipilih karena berada di garda terdepan Kawasan Ekowisata Mangrove Wanasari, setelah zona ini mangrove akan langsung berhadapan dengan gelombang dan angin. Harapannya kelak ketika mangrove EIGER tumbuh dan besar bisa menjadi penahan gelombang, angin, dan abrasi untuk kawasan Teluk Benoa,” pungkas Ebenhard.
Ketua Kelompok Nelayan Wanasari Made Sumasa menyatakan, EIGER berkolaborasi dengan Kelompok Nelayan Wanasari, menanam 3.000 bibit jumlah pohon mangrove.
“Sekaligus berkomitmen melakukan perawatan dan pemeliharaan selama bertahun-tahun ke depan, hingga mangrove tumbuh besar,” katanya.
Made Sumasa mengatakan, beberapa tahun lalu mangrove di salah satu muara Teluk Benoa ini, tipis dan gundul. Namun berkat perjuangan masyarakat Desa Tuban untuk menjaga dan merawatnya, sekarang mangrove sudah mulai tumbuh banyak dan bisa sebagai penahan angin dan arus laut.
“Astungkara sekarang luasan wilayah tutupan mangrove di Desa Tuban sudah mencapai lima hektare,” ujar Made Sumasa. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment