DENPASAR, kanalbali.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, mencatat sudah ratusan ribu orang atau pemudik dan ribuan kendaraan yang keluar Pulau Bali saat arus mudik lebaran Idhul Fitri 2025.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana mengatakan, untuk puncak arus mudik di Pulau Bali akan terjadi pada tanggal 27-28 Maret karena untuk di Bali mudik lebaran berdekatan dengan Hari Raya Nyepi pada tanggal 29 Maret 2025.
“Untuk puncaknya arus mudik di Bali itu terjadi tanggal 27-28 Maret,” kata Sutaryana saat dikonfirmasi, Rabu (26/7).
Kegiatan KSPAN Bali di Masa Pandemi Corona
Dari catatan Dishub Bali dari tanggal 21 hingga 25 Maret 2024 untuk jumlah penumpang di terminal domestik yang masuk Bali lewat Bandara Intenasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 49,859 orang dan yang keluar Pulau Bali 49,006 orang atau selisihnya 792 orang. Dan untuk rata-rata per hari jumlah penumpang di terminal domestik yang masuk Bali 9,972 orang dan yang keluar Bali sebanyak 9,813 orang.
BACA JUGA: Bakal Kembali Digelar, Bali and Beyond Travel Fair 2025 Dorong Pariwisata Berkelanjutan
Kemudian, untuk di Pelabuhan Gilimanuk, di Kabupaten Jembarana, Bali, untuk jumlah orang atau penumpang dari tanggal 21-25 Maret ialah untuk yang masuk Bali sebanyak 121,990 orang dan untuk yang keluar Bali 254,812 orang dan selisihnya 132,882 orang, dan rata-rata per hari penumpang masuk Bali 24,398 orang dan keluar Bali 50,962 orang.
Selanjutnya, untuk kendaraan baik roda dua dan empat yang masuk ke Pulau Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk 24,427 unit kendaraan dan keluar Bali 76,726 unit kendaraan dan selisihnya 52,289 kendaraan dan rata-rata per hari kendaraan yang masuk Bali sebanyak 4885 unit dan untuk keluar Bali 15343 kendaraan.
Kemudian, untuk di Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem, dari tanggal 21-25 untuk penumpang yang masuk Bali 2,952 orang dan yang keluar Bali 22,427 orang dan selisih 19,475 dan rata-rata harian penumpang yang masuk Bali 590 orang dan keluar Bali sebanyak 4,485 orang.
Selanjutnya, untuk kendaraan baik roda empat dan dua dari Pelabuhan Padangbai yang masuk Bali sebanyak 1,036 unit dan yang keluar Bali 8,737 unit dan selisih 7,701 unit. Dan rata-rata per hari kendaraan yang masuk Bali 207 unit dan keluar Bali 1747 unit.
Kemudian, untuk di Terminal Mengwi di Kabupaten Badung, Bali, dari tanggal 21-25 Maret untuk penumpang yang masuk Bali 3,801 orang dan yang keluar Bali sebanyak 14,957 orang selisih 11, 156 orang. Dan rata-rata penumpang yang masuk Bali per hari 760 orang dan yang keluar Bali 2,991 orang.
Sedangkan, untuk kendaraan Bus AKAP yang masuk Bali lewat Terminal Mengwi sebanyak 326 unit dan keluar Bali 529 unit dan selisih 203 unit dan rata-rata per hari Bus AKAP masuk Bali ada 65 unit kendaraan dan keluar Bali sebanyak 106 unit kendaraan.
Sutaryana menyampaikan, puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 27-28 Maret 2025 dan puluhan ribu orang dan kendaraan akan keluar dari pintu masuk Bali seperti di pelabuhan serta di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kemudian, dari prediksi Dishub Bali tentu sama dengan dengan pihak kepolisian Polda Bali serta pihak kementerian terkait dan di puncaknya nanti diperkirakan 20 hingga 25 ribu kendaraan yang keluar Pulau Bali.
“Tanggal 27-28 Maret itu puncaknya. Kami prediksi mungkin sama dari kementerian dan Polda Bali, itu rata-rata kendaraan yang roda empat atau roda dua itu sampai tanggal 26 Maret itu 19 ribu sekian (rata-rata per hari),” ujarnya.
“Mungkin nanti di puncaknya tanggal 27-28 itu terakhir itu bisa melebihi, hampir 20 ribu atau sekitar 25 ribu tapi itu prediksi kami dan itu bisa lebih atau berkurang,” lanjutnya.
Namun, menurutnya dengan banyaknya orang dan kendaraan yang sudah keluar Bali di hari puncak tak akan terjadi kemacetan dan kepadatan di pintu-pintu masuk Bali. Karena, di tanggal 28 Maret umat Hindu Bali melakukan pengerupukan yang merupakan salah satu rangkaian upacara penting yang dilaksanakan umat Hindu di Bali sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
“Tapi harapan kami di tanggal 28 sudah tidak ada pergerakan yang siginifikan. Dalam artian nanti kalau tanggal 28 itu akan padat merayap, itu kasihan nanti pemudik yang keluar Bali, kalau harapan kami di tanggal 28 itu tidak terlalu membludak,” ujarnya.
Sementara, memasuki H-5 arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk mulai mengalami peningkatan signifikan dan pada Rabu (26/3) dan dari pantau pada pukul 12.00 WITA siang antrean kendaraan yang hendak keluar Bali semakin panjang, terutama kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto bersama jajaran yang tergabung dalam Operasi Ketupat Agung 2025, terus melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas untuk memastikan arus mudik berjalan lancar.
“Pengamanan dan pengaturan (Pamtur) dan rekayasa lalu lintas juga telah kami terapkan, termasuk pemberlakuan buffer zone dan delaying system guna menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan,” kata AKBP Endang Tri Purwanto dalam keterangan tertulisnya.
Kemudian, untuk mengantisipasi kepadatan, Polres Jembrana telah menerapkan rekayasa lalu lintas dalam Operasi Ketupat Agung 2025. Kendaraan pribadi dan sepeda motor diarahkan masuk ke Terminal Kargo Gilimanuk sebelum melintas ke jalur khusus menuju Terminal Manuver Pelabuhan Gilimanuk. Sementara itu, truk dan bus tetap menggunakan jalur utama Denpasar-Gilimanuk menuju Dermaga Landing Craft Machine (LCM).
Selanjutnya, antrean kendaraan pribadi di Terminal Kargo Gilimanuk sudah cukup panjang . Sementara itu, kendaraan di areal parkir manuver dan Kantong Parkir ASDP masih menunggu giliran bongkar muat kapal. Antrean kendaraan truk dan bus di Dermaga LCM sudah mencapai sekitar 1,4 kilometer hingga depan Hotel Lestari Gilimanuk.
Sementara itu, arus kendaraan yang masuk Bali melalui Pos 2 Gilimanuk terpantau masih lancar dan belum menunjukkan peningkatan signifikan. Meski demikian, pemeriksaan ketat terhadap kendaraan dan penumpang tetap dilakukan untuk mencegah masuknya barang ilegal, senjata tajam, bahan peledak, narkoba, serta orang tanpa identitas.
“Pemeriksaan dilakukan oleh personel Operasi Ketupat Agung 2025 dengan dukungan alat metal detector, mirror, serta anjing pelacak dari Satwa K9 Polda Bali,” imbuhnya.
Untuk mempercepat arus penyeberangan, sebanyak 32 kapal motor penyeberangan (KMP) dioperasikan dengan rincian lima kapal di masing-masing dermaga movable Bridge (MB) I-IV dan 12 kapal di Dermaga LCM. Waktu sandar kapal bervariasi, mulai dari 25 hingga 45 menit, tergantung jenis dermaga yang digunakan.
Selain itu, kendaraan sumbu tiga diarahkan melalui Pos Pam Pengeragoan dan Wasatpel UPPKB Cekik, Gilimanuk, sebagai bagian dari sistem penundaan atau delay system. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan dan mempercepat proses penyeberangan, sehingga pemudik dapat sampai ke tujuan dengan aman dan nyaman, imbuhnya.
“Situasi di Pelabuhan Gilimanuk hingga saat ini masih terkendali, meskipun volume kendaraan terus meningkat. Polres Jembrana mengimbau pemudik untuk tetap tertib, mematuhi arahan petugas, dan memastikan kesiapan kendaraan sebelum melakukan perjalanan demi kelancaran mudik lebaran,” ujarnya. (*)


