Inilah yang Membuka Pesta Kesenian Bali 2025, Gubernur Koster: Kami Sudah Bersurat

Pesta Kesenian Bali 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 siap digelar selama 1 bulan penuh di Art Centre Denpasar/ kanalbali.id

DENPASAR, kanalbali.id – Siapa yang membuka Pesta Kesenian Bali ke-47? Ini merupakan pertanyaan yang selalu mencuat ketika event tahuna ini siap digelar. Jika melihat dari tahun ke tahun, hajatan seni yang juga dikenal dengan sebutan PKB ini di bukan oleh Presiden atau Menteri Dalam Negri atau Menteri Kebudayaan dan/ atau jajaran.

Melalui laman resmi Pesta Kesenian Bali, tahun 2025 di buka pada 21 Juni dan penutupannya pada 19 Juli 2025. Gubernur Bali, Wayan Koster, telah mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk membuka acara ini, dengan harapan kehadirannya akan menambah kemeriahan pembukaan di Denpasar.

“Saya sudah mengirimkan undangan resmi dan berupaya melalui berbagai cara agar Bapak Presiden bisa hadir,” ujar Koster pada Kamis (5/6) di Denpasar.

Politisi asal Sembiran, Buleleng ini juga mengatakan jika nantinya Presiden Prabowo datang maka seperti tahun sebelumnya akan di awali dari menyaksikan peed aya dan dilanjutkan pembukaan pada malam harinya.

Pawai Seni dan Tema Harmoni Semesta

Pawai pembukaan PKB 2025 akan berlangsung pada sore hari tanggal 21 Juni, diikuti dengan pentas pembukaan pada malam harinya di lokasi terpisah. Tema tahun ini, Jagat Kerthi: Loka Hita Samadaya, mengusung pesan harmoni antara manusia dan alam semesta, mencerminkan keseimbangan hidup yang menjadi inti budaya Bali.

Acara ini bukan sekadar perhelatan seni, tetapi juga wujud pelestarian budaya Bali yang kaya. Dari 517 kelompok seni (sekaa) dari sembilan kabupaten/kota di Bali dengan total 20.089 seniman akan tampil, tak hanya itu seniman luar daerah, akan mempersembahkan 592 sajian seni.

“Jumlah seniman dan kelompok seni tahun ini adalah yang terbanyak dalam lima tahun terakhir,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha, pada Rabu (21/5).

Data menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2024, hanya 13.561 seniman dan 285 kelompok seni yang tampil, sedangkan tahun ini jumlahnya melonjak. “Peningkatan ini menunjukkan antusiasme seniman dan dukungan pembiayaan yang lebih baik, termasuk partisipasi sukarela,” tambah Arya.

Jejak Kehadiran Pemimpin Negara

PKB selalu menjadi magnet bagi tokoh-tokoh nasional. Pada 2024, Menteri ATR/BPN saat itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama mantan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan mantan Wakil Menteri Pariwisata Angela Tanoesoedibjo, turut hadir. Bahkan, presiden-presiden terdahulu seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo pernah membuka PKB dan ikut memeriahkan pawai di sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) di Lapangan Niti Mandala, Denpasar.

Harapan kehadiran Presiden Prabowo tahun ini menjadi simbol dukungan pemerintah pusat terhadap pelestarian seni dan budaya Bali. Gubernur Koster terus memantau perkembangan konfirmasi kehadiran beliau, sembari memastikan acara berjalan lancar dan meriah.

Komitmen pada Budaya dan Lingkungan

Gubernur Koster menegaskan bahwa PKB 2025 bukan hanya tentang pertunjukan seni, tetapi juga soal menjaga martabat budaya dan lingkungan. Dalam rapat pleno pada 5 Juni, ia menggarisbawahi pentingnya kebersihan, pengurangan plastik, dan pelibatan seniman lintas generasi. “Jangan sampai taman budaya kita tercemar sampাহ. Semua pihak, dari panitia hingga pengunjung, harus disiplin menjaga kebersihan,” tegasnya.

Ia juga mendorong penggunaan busana Bali yang mencerminkan identitas budaya lokal. “Saya ingin semua yang hadir mengenakan pakaian yang selaras dengan suasana budaya Bali, sehingga nuansa acara semakin kental,” ujarnya.

Selain itu, Koster mengajak panitia untuk menghormati seniman senior, seperti pelaku seni drama tradisional Petruk, yang pernah populer dengan logat khas dan kebijaksanaan lokal. “Mereka adalah bagian dari sejarah seni Bali. Karya mereka harus terus dilestarikan,” katanya.

Keamanan dan Kenyamanan Pengunjung

Untuk menjamin kenyamanan pengunjung, Gubernur meminta BPOM Bali mengawasi kualitas makanan di stand-stand PKB. “Kami tidak ingin ada pengunjung, terutama anak-anak, yang terganggu kesehatannya karena makanan tidak higienis,” ujar Koster. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Bali untuk menghadirkan pengalaman budaya yang aman dan menyenangkan.

Revitalisasi Seni Langka

Tema Jagat Kerthi Lokahita Samudaya tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga cerminan visi PKB 2025. Menurut Arya Sugiartha, tema ini tercermin dalam setiap sajian seni, yang menjadi sarana edukasi tentang harmoni hidup. “PKB juga menjadi panggung untuk merevitalisasi seni klasik dan langka, banyak di antaranya telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO dan Indonesia,” jelasnya.

Rangkaian acara selama sebulan penuh ini akan menampilkan kesenian tradisional, klasik, dan kerakyatan dari seluruh Bali. Setiap pertunjukan diharapkan menjadi cerminan kearifan lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya Bali yang terus hidup dan relevan.

Antusiasme Menuju PKB 2025

Dengan jumlah seniman dan sajian seni yang meningkat, PKB 2025 diprediksi menjadi salah satu edisi paling meriah dalam sejarah. Gubernur Koster optimistis acara ini akan memperkuat posisi Bali sebagai pusat seni dan budaya, sekaligus destinasi wisata budaya yang mendunia. “PKB adalah wujud cinta kami terhadap seni dan budaya Bali. Mari kita wujudkan acara ini dengan penuh tanggung jawab dan kebanggaan,” pungkasnya.

Bagi pecinta seni dan budaya, PKB 2025 adalah kesempatan untuk menyaksikan kekayaan tradisi Bali dalam harmoni yang memesona. Jangan lewatkan parade seni yang akan memukau hati di Denpasar, 21 Juni mendatang! ***

Apa Komentar Anda?