
BADUNG, KanalBali – Bazar buku internasional Big Bad Wolf (BBW) kembali menyapa Bali dengan gebrakan spektakuler. Lebih dari satu juta buku diboyong ke Pulau Dewata dengan diskon besar-besaran hingga 95 persen, menyedot animo ratusan warga sejak pagi hari.
Reporter: Angga Wijaya
Peristiwa ini berlangsung pada Kamis (31/7/2025) di Mal Discovery, Jalan Kartika Plaza, Kuta, Badung, dan langsung dipadati pengunjung.
Pameran buku ini akan berlangsung selama 11 hari, mulai 31 Juli 2025 hingga 10 Agustus 2025. Setiap hari, bazar dibuka mulai pukul 10.00 WITA dan baru tutup pada pukul 23.00 WITA.
Tak hanya sekadar ajang berburu buku murah, BBW membawa misi literasi global: menumbuhkan kebiasaan membaca dan membentuk pembaca yang berdaya.
Direktur BBW Indonesia, Marthius Wandi Budianto, menegaskan bahwa acara ini bukan semata urusan niaga. “Kami merasa ini misi yang sangat penting karena kami percaya melalui event ini, kita bisa meningkatkan kualitas minat baca masyarakat. Ini acara yang memberi efek sosial masyarakat sekitar ” ujarnya saat ditemui tim Kanalbali.id.
Menurutnya, BBW hadir bukan untuk sekadar jual beli buku, tetapi untuk menyalakan inspirasi dan perubahan dalam diri pembacanya. “Aku pengen banget teman-teman yang hadir bisa menemukan satu atau dua titik inspirasi untuk kemanusiaan kita,” imbuh Marthius.

Selama ini, menurut Marthius, buku sering kali dipandang hanya sebagai alat edukasi formal. BBW ingin menggeser pandangan itu, menjadikan buku sebagai bagian dari gaya hidup dan hiburan. “Buku jangan hanya dilihat sebagai produk edukasi. Buku juga bisa menjadi bagian dari lifestyle dan entertainment,” tegasnya.
Ia mencontohkan buku Atomic Habits, yang dianggap mampu mengubah pola pikir tentang perubahan diri. “Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak harus langsung berubah 100 persen. Cukup meningkat 1–4 persen setiap hari, itu sudah luar biasa,” ujarnya.
Meski BBW rutin diadakan di berbagai kota besar Indonesia dengan skala serupa—lebih dari satu juta buku dan area bazar 2.500–5.000 meter persegi—Marthius menilai Bali punya keunikan tersendiri.
“Bali mungkin satu-satunya pulau di Indonesia yang kalau orangnya melek tapi nggak bisa bahasa Inggris, agak pusing,” ujarnya dengan nada bercanda. Hal ini karena interaksi warga Bali dengan wisatawan asing menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Hal itu pula yang membuat buku-buku berbahasa Inggris sangat diminati di Bali. Sekitar 90 persen dari koleksi buku yang dibawa adalah buku impor berbahasa Inggris. Sisanya adalah buku lokal yang dikurasi melalui kerja sama dengan penerbit seperti Mizan.
Diserbu Sejak Pagi, Pengunjung Bawa Troli
Antusiasme warga Bali terhadap BBW benar-benar melampaui ekspektasi. “Tadi pagi banyak masyarakat yang sudah antri sebelum jam 9, padahal kita baru buka jam 10. Bahkan ada yang bawa troli,” ungkap Marthius, menyebutkan betapa seriusnya para pengunjung dalam berburu buku.
Ia menyatakan bahwa daya serap buku di Indonesia masih sangat tinggi, dan Bali termasuk salah satu daerah dengan respons terbaik. Khususnya, buku anak-anak berbahasa Inggris menjadi incaran keluarga muda. “Banyak orang tua ingin anaknya belajar berhitung dan berbahasa asing sejak dini. Koleksi buku kami mendukung itu,” tambahnya.
Big Bad Wolf bukan pemain baru di dunia literasi. Didirikan di Malaysia pada 2009 oleh Andrew Yap dan Jacqueline Ng, BBW telah menjelajah ke lebih dari 50 kota di 17 negara, termasuk Thailand, Korea Selatan, UEA, hingga Kenya dan Mesir. Misinya sederhana tapi kuat: menjadikan buku terjangkau dan mudah diakses semua orang.
“Buku bisa menginspirasi orang untuk mengejar mimpi dan memberdayakan mereka dengan pengetahuan. Buku memungkinkan kita melihat dunia dari perspektif yang berbeda,” kata Marthius.
Di penghujung wawancara, Marthius menyampaikan harapan besar kepada warga Bali. “Saya berharap teman-teman di Bali bisa datang ke Big Bad Wolf dan semoga bisa menemukan satu atau dua buku yang bisa menginspirasi hidup mereka,” ujarnya.
Baginya, perubahan besar bisa dimulai dari satu buku, satu kalimat, atau bahkan satu gambar yang menggerakkan hati. “Dampaknya bisa dimulai dari individu, lalu menyebar lebih luas,” pungkasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang jadwal, lokasi, atau koleksi buku, dapat mengakses media sosial resmi Big Bad Wolf di:
Instagram: @bbwbooks_id
Facebook: bbwbooksindonesia
Twitter (X): @bbwbooks_id
(kanalbali/AWJ)