
DENPASAR, kanalbali.id – Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan, bahwa ahli fungsi lahan di Pulau Bali semakin masif usai Pandemi Covid-19 dan bahkan stok beras lokal di Bali menurun drastis hingga 50 persen dalam lima tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan Koster saat memaparkan materi dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Bali di Kantor Gubernur Bali, di Kota Denpasar, pada Jumat (11/4).
“Setelah pulih dari Pandemi Covid-19 ahli fungsi lahan di Bali ini sangat tinggi sangat ekspansif. Sehingga lahan-lahan produktif sawah itu semakin berkurang. Dan juga terlihat dari surplus beras di Bali itu menurun,” kata Koster.
BACA JUGA: Tak Mau Ikuti Aturan Air Minum dalam Kemasan, Koster Ancam Stop Izin Usaha
“Kemarin saya dapat laporan tahun 2024 surplus beras kita itu tinggal 53 ribu ton, lima tahun yang lalu 100 ribu ton lebih itu sudah menurun setengah,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, jika ahli fungsi lahan jika tidak dikendalikan maka beberapa puluh tahun nanti Pulau Bali akan terancam ketersediaan pangan.
“Nah ini kalau tidak dikendalikan ahli fungsi lahannya, kedepan tidak usah 100 tahun tidak usah 50 tahun. Mungkin, beberapa puluh tahun kedepan kita akan menghadapi ancaman ketersediaan pangan,” ujarnya.
“Kita akan menjadi bergantung dengan sumber pangan dari luar dan itu bahaya. Jadi itu sama artinya kita menyerahkan nasib kepada luar tidak bisa kita kelola dengan sumber daya alam yang kita miliki sendiri. Ini harus kita atasi,” ujarnya. ( kanalbali/KAD )
Be the first to comment