Alasan Godbless Rekam Lagu di Cheko: Ingin Suasana yang Berbeda

Vocalis Godbless Ahmad Albar - IST

NUSA DUA, kanalbali.id –  Tahun 2023 menjadi peringatan ke 50 tahun band legendaris Indonesia, Godbless menapaki jalan dalam kancah musik tanah air. Setengah Abad sudah lagu-lagu yang didendangkan Ahmad Albar Cs telah bercokol dalam hati semua orang.

Tak berhenti di sana, pada peringatan 50 tahun ini, Godbless kembali merilis album yang bertajuk Anthology 50th Anniversary. Album ini akan dirilis pada 10 November mendatang, saat hari ulang tahun berdirinya Ikon musik rock Indonesia itu.

Ada 12 lagu Godbless yang akan direkam ulang atau remake. Dalam penggarapannya sederet musisi, dan komposer dilibatkan, salah satunya Tohpati sebagai penata musik, dan Hendra Lie selaku Produser Eksekutif.

BACA JUGA: Kisah di Balik Lagu ‘Musisi’ yang Jadi Ikon Perayaan 50 Tahun Godbless

“Persiapan rekamanya sudah kami lakukan sejak setahun lalu, kita buat rekaman dasarnya, kita proses,” ungkap sang Frontman Ahmad Albar, Jumat (21/07/23)

Tak tanggung-tanggung, penggarapan musik dalam album ini dilangsungkan di Praha, Republik Cheko. Sebanyak 12 lagu digodok selama prosesnya. Bahkan lagu-lagu dalam album ini akan dibalut dengan alunan musik oleh Czech Sympony Orchestra (CSO) grup orkestra dari Cheko.

“Sebenernya ada banyak musisi orkestra di Indonesia, tapi kami ingin membawakan sesuatu yang lain, dan melakukan sesuatu yang baru dengan melibatkan kelompok orkestra dati Eropa Timur, saat proses rekaman ulang,” ungkap Tohpati.

Pihak pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia turut memberikan dukungan atas peluncuran album ini. Lagu ‘Musisi’ yang menjadi bagian dalam album ini, diberikan bantuan oleh Kemendikbudristek dalam pembuatan video klip.

Video klipnya sendiri disutradarai oleh Erick Est dan menggandeng Ezakiel Rangga dari Tanah Air Projek sebagai Technical Derector, juga tim orkestra dari Institut Seni (ISI) Jogjakarta.

“Sebenarnya, visual dalam video klip ini menjadi pendukung dari musiknya sendiri yang sudah begitu megah,” ungkap Erick.

Erick menyebut, proses syuting telah ia lakukan selama dua hari dengan mengambil latar di kawasan pantai Pandawa dan Nusa Dua, Bali.

” Ada 230 orang pekerja produksi, 55 orang pekerja UMKM, dan 77 orang pekerja rental dan akomodasi yang ikut terlibat dalam pembuatan video klip ini,” tambahnya.

Pada rangkaian perayaan setengah abad, Godbless juga akan menggelar konser tunggal di Istora Senayan, Jakarta 10 November mendatang. Selain itu juga akan digelar pameran koleksi Masterpiece Godbless dialah satu bangunan Cagar Budaya Nasional.

Tentu saja, demi kelancaran penampilan yang sukses Ahmad Albar, Ian Antonio, Foni Fattah, Abadi Soesman serta Fajar Satriama akan melakukan persiapan sebaik mungkin. “Kami akan membawakan sekitar 15 sampai 17 lagu nantinya, nah Persiapannya tentu kami akan mulai latihan walaupun intensitasnya tak seperti muda dulu,” pungkas Ahmad Albar. (Kanalbali/WIB)